Senin, 22 Desember 2025

Waspada COD Fiktif, Cermat saat Terima Paket

- Rabu, 15 Desember 2021 | 18:30 WIB

METROPOLITAN - Tanggal kembar di setiap bulannya saat ini kerap dimanfaatkan platform e-commerce untuk menggelar pesta belanja on­line. Seperti halnya saat mo­men pesta belanja 12.12 yang menyajikan banyak diskon akhir tahun. Kamu juga mewaspadai po­tensi kecurangan dalam ben­tuk order COD atau Cash on Delivery fiktif. Hal ini biasanya dilakukan oknum seller-seller nakal di berbagai platform e-commerce. Sebagai informasi juga, ka­sus COD fiktif tengah marak terjadi di berbagai daerah. Korban COD fiktif kerap kali mengunggah di media sosial. Berbagai jenis barang diki­rimkan tanpa adanya pesanan yang jelas, mulai dari harga puluhan ribu hingga ratusan ribu. Mengacu pada data yang berhasil dihimpun oleh peny­edia jasa pengiriman Ninja Xpress, transaksi COD masih menjadi pilihan pembayaran masyarakat Indonesia. Hing­ga Juni 2021, lebih dari 20 persen pengiriman dari plat­form non-marketplace di Ninja Xpress menggunakan layanan COD atau bayar di tempat. Ninja Xpress pun mencatat, hingga Juni 2021, Jawa Barat jadi wilayah tujuan pengiriman COD terbanyak. Berturut-turut setelahnya yakni Banten, Jawa Timur, DKI Jakarta dan Sumatera Utara. Dilihat dari daerah tujuan pengiriman berdasarkan kota di provinsi jawa barat, Kabupaten Bogor jadi tujuan pengiriman terbanyak, disu­sul Kabupaten Karawang, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bekasi. ”COD Fiktif bukan perma­salahan biasa, bahkan meru­pakan hal serius dan harus menjadi perhatian bersama. Untuk mencegah COD fiktif, Ninja Xpress mengimbau ke­pada pengguna untuk lebih berhati-hati dan cermat dalam bertransaksi COD terutama dalam melindungi data pri­badi,” tegas CMO Ninja Xpress Andi Djoewarsa melalui ke­terangan resminya. Untuk itu, Ninja Xpress mem­bagikan tips agar terhindar dari COD fiktif. Berikut ini tipsnya. Cek nomor telepon dan nama pengirim Pertama, untuk menghin­dari modus COD fiktif, apa­bila menerima paket harap memerhatikan nomor telepon dan nama pengirim yang ter­tera di paket. Jika nomor tidak bisa dihubungi dan nama pengirim terlihat asing, di­anjurkan untuk tidak mene­rima paket tersebut. Beri tahu orang rumah jika tidak belanja online Kemudian, jika tidak sedang berada di rumah dan tidak melakukan belanja online, beri tahu keluarga di rumah supaya tidak menerima sem­barang paket apapun. Prinsip ini berlaku juga apabila sedang belanja online, pastikan orang di rumah tahu apa yang sedang kita beli. Berani mengembalikan barang dengan sopan Penting juga untuk berani mengembalikan paket yang tidak dipesan kepada kurir dengan sopan. Kurir akan membantu untuk mengem­balikan paket tersebut ke pihak jasa ekspedisi dan nanti­nya akan dilanjutkan kepada pihak e-commerce atau so­cial commerce. Hilangkan jejak data pri­badi pada paket Dan, biasakan untuk memis­ahkan kertas yang memuat data diri pada paket yang te­lah diterima, dan menggunting kertas tersebut menjadi po­tongan kecil. Upaya ini men­jadi penting agar data pri­badi tidak disalahgunakan oleh orang tidak bertanggung­jawab. Amankan kembali data pribadi Terakhir, agar tidak kena modus COD fiktif, rajinlah untuk mengganti password serta gunakan berbagai pass­word untuk masing-masing akun platform belanja online, gunakan jaringan pribadi dan jangan mengandalkan wifi publik, jaga kode OTP yang biasa dikirimkan melalui plat­form belanja online. Bebera­pa hal tersebut dapat diterap­kan dalam kehidupan sehari-hari demi menjaga data pri­badi agar tetap aman. (jp/feb/ run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB
X