METROPOLITAN - Kementerian Pertanian mengungkapkan bahwa Indonesia tidak memiliki cadangan protein nasional, dalam hal ini telur dan ayam. Keterangan itu diungkapkan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah. ”Sampai hari ini cadangan protein nasional kita tak ada, nol. Kalau ada apa-apa outbreak ayam sekarang nggak ada cadangan dari ayam dan telur karena belum ada ’Bulognya’,” katanya di kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Jakarta Pusat, Kamis (9/6). Menurutnya, harus ada badan khusus atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memegang cadangan protein nasional Indonesia. Meski demikian, Nasrullah mengaku belum mengetahui bagaimana bentuk badan tersebut. ”Belum tahu apa bentuknya nanti, semua bisa. BUMN melaksanakan cadangan juga bagus,” ujarnya. Sementara saat ini, menurut Nasrullah, surplus protein nasional tersebut hanya 5-10%. Surplus itu bukan pada pemerintah, melainkan peternak. ”Itu pun bukan ada di tangan. Terapi ada di peternak,” katanya. Nasrullah menilai seharusnya negara memiliki surplus protein minimal 20% sampai 30%. Ia pun meminta KPPU untuk mendorong pemerintah membuat cadangan protein. Hal itu dilakukan agar bisa membantu menyelamatkan harga pakan di bawah Harga Pakan Produksi (HPP). ”Semoga KPPU bisa mendorong pemerintah. Saat harga di bawah HPP menjadi tugas pemerintah selamatkan. Dirjen Peternakan melakukan pemusnahan telur sebelum menetas. Miris juga. Tapi itu adalah cara yang menurut kami bisa dilakukan untuk imbangi,” tutupnya. (dtk/eka/ run)