Senin, 22 Desember 2025

Pemerintah Terus Matangkan Kenaikan Harga Pertalite

- Jumat, 26 Agustus 2022 | 18:01 WIB
WAWANCARA: Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto ditemui awak media usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/8).
WAWANCARA: Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto ditemui awak media usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/8).

METROPOLITAN - Men­teri Koordinator Bidang Perko­nomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah masih memperdalam kebijakan baru mengenai Bahan Bakar Minyak atau BBM bersubsidi terma­suk Pertalite, yang rencananya akan disertai bantalan sosial sebagai kompensasi. “Bantuan sosialnya diminta untuk diperdalam, anggaran­nya dari mana, programnya seperti apa,” kata Airlangga usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/8). Airlangga bertolak dari ka­wasan Istana pada Kamis siang ini bersama tiga men­teri sektor ekonomi lainnya yakni Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Men­teri Perindustrian Agus Gi­nanjar Kartasasmita. Airlangga enggan membe­rikan penjelasan lebih lanjut, termasuk ihwal waktu pen­gumuman kebijakan baru BBM bersubsidi. Sementara, Sri Mulyani enggan berkomentar. “Kita tunggu saja,” ujar Air­langga. Pada Rabu (24/8), Airlangga mengatakan bahwa jajaran menteri akan mengevaluasi rencana kebijakan baru BBM bersubsidi dalam 1–2 hari ke depan sebelum melaporkan kepada Presiden Jokowi. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ke­pala Bappenas Suharso Mo­noarfa mengatakan, pada Kamis ini Presiden Jokowi memanggil menteri-menteri ekonomi untuk membahas kebijakan BBM bersubsidi. Menurut Suharso, pemerin­tah masih menghitung ke­mampuan untuk menambah kuota subsidi BBM. Hal itu perlu dilakukan karena kon­sumsi BBM bersubsidi jenis Pertalite melonjak dan dik­hawatirkan melebihi kuota subsidi untuk tahun ini. Pemerintah perlu meng­kaji untuk menambah sub­sidi karena harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah yang terus berfluktuasi me­nyebabkan beban subsidi di APBN Tahun 2022 hingga Agustus 2022 telah mencapai Rp502,4 triliun, yang terdiri dari subsidi energi Rp208,9 triliun dan kompensasi en­ergi sebesar Rp293,5 triliun. “Sedang dihitung oleh Ke­menterian Keuangan yang saya kira pasti tidak mudah orang menghitungnya,” tu­turnya. Menteri Keuangan Sri Muly­ani Indrawati sebelumnya menjelaskan terdapat tiga skenario yakni pengendalian volume konsumsi BBM bersub­sidi, menaikkan pagu ang­garan subsidi energi menjadi Rp698 triliun, atau menaikkan harga BBM bersubsidi. Jika harus menaikkan sub­sidi menjadi Rp698 triliun, Sri Mulyani mengaku beban Ang­garan Pendapatan dan Be­lanja Negara atau APBN sudah sangat berat mengingat sub­sidi energi pun telah naik tiga kali lipat dari yang ditetapkan sebesar Rp158 triliun. Saat ini kuota subsidi Per­talite hanya tersisa 6 juta ki­loliter dari 23 juta kiloliter subsidi yang disepakati hing­ga akhir 2022. Dengan sisa kuota tersebut, pemerintah memperkirakan Pertalite sub­sidi akan habis pada Oktober 2022.(sra/eka/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB
X