METROPOLITAN - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina, Pertamax, sudah turun sejak awal bulan ini. Harga Pertamax di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah Bali, NTB, dan NTT turun jadi Rp13.900 per liter. Harga tersebut turun Rp600, dari sebelumnya Rp14.500 per liter. Sebelumnya, harga Pertamax naik bersamaan dengan harga BBM subsidi Pertalite di awal September. Kabarnya, penurunan Pertamax terjadi karena harga minyak dunia yang sedang rendah. Namun, sampai saat ini Pertalite belum ikut mengalami penurunan. Sayangnya, Dirjen Minyak dan Gas (Migas) Tutuka Ariadji menyatakan harga Pertalite tidak bisa serta-merta mengalami penurunan mengikuti mekanisme pasar. Sebagai Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) harga Pertalite sudah diatur pemerintah. Penentuan harganya sangat khusus karena di dalamnya pemerintah memberi subsidi dengan kocek negara. Karena itu, jika mau mengubah harganya cukup panjang prosesnya. ”Subsidi itu kan harganya yang diturunin apanya? Subsidinya? Pertalite kan JBKP, artinya nurunkan subsidi. Kalau Pertamax kan JBU (Jenis Bahan Bakar Umum), kan itu perusahaan itu sendiri yang menentukan berhubungan langsung dengan harga minyak dunia. Kalau Pertalite itu kan harganya memang subsidi,” ungkap Tutuka ditemui wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (4/10). Tutuka juga memastikan sejauh ini harga Pertalite yang ditentukan pemerintah masih jauh di bawah harga keekonomian. Artinya, harga BBM Pertalite masih tetap jauh lebih murah meskipun harganya tidak ikut turun seperti Pertamax. ”Tapi kan masih disubsidi dan ada kompensasi lah. Masih di bawah harga keekonomian kan tetap. Masih jauh dari harga keekonomian,” sebut Tutuka. Ia berkelakar jika memang harga minyak sangat anjlok, bisa saja Pertalite diproses untuk turun harganya. ”Ya kecuali harga minyak sangat (turun, red),” ujarnya. Sebelumnya, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, keputusan menurunkan harga BBM subsidi macam Pertalite ada di tangan pemerintah. Pihaknya hanya bisa menjalankan tugas mendistribusikan BBM subsidi. ”Untuk BBM subsidi, kewenangan menentukan harga di regulator,” kata Irto, Sabtu (1/10). Lebih jauh lagi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga sempat bicara mengenai potensi penurunan harga Pertalite landainya harga minyak dunia. Ia menyebut hal itu bisa saja terjadi. ”Iya nanti kita lihat kalau harga minyak membaik ya insya Allah (harga Pertalite bisa turun, red),” kata Arifin kepada wartawan di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta Pusat, Jumat (9/9). (dtk/eka/run)