METROPOLITAN - Perayaan Ulang Tahun ke-36 Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor digelar di Rain Forest Restaurant TSI, Minggu (25/12). Acara itu dibalut pemberian santunan berbentuk uang dan suvenir untuk 50 anak yatim asal Cisarua, Bogor, oleh tim Corporate Social Responsibility (CSR). Santunan tersebut dihadiri unsur tokoh masyarakat di Kecamatan Cisarua. “Selain memberi santunan kepada anak yatim, kami juga mengajak mereka berkeliling Taman Safari Bogor untuk mengenalkan satwa-satwa langka di dunia. Anak-anak ini juga menikmati wahana yang ada di Taman Safari Bogor,” ungkap General Manager TSI, Emeraldo Parengkuan, Minggu (25/12). Pemberian santunan kepada anak yatim itu dilakukan Taman Safari Bogor sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yatim di Kabupaten Bogor. Acara juga dibarengi opening Rain Forest Restaurant. “Rain Forest ini kami dirikan untuk menunjang kenyamanan pengunjung, terutama yang ingin hang out dan kulineran. Menu yang kami sediakan beragam, dari tradisional sampai mancanegara,” kata Emeraldo. Genap 36 tahun, TSI Bogor ikut menjaga eksistensi, merawat, dan melestarikan alam kaki Gunung Gede Pangrango. Banyak hal sudah dilakukan TSI Bogor untuk menjadi pilot project wahana konservasi dan rekreasi terbaik di Indonesia. Salah satunya melindungi, merawat, dan menjaga satwa-satwa langka di dunia yang kini populasinya terancam. “Taman konservasi ini berfungsi menjadi penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di ketinggian 900–1800 m di atas permukaan laut, serta mempunyai suhu rata-rata 16–24 derajat celsius,” beber Emeraldo. Menurutnya, keunikan TSI Bogor dari kebun binatang lainnya di Indonesia adalah pengunjungnya bisa berkeliling ke berbagai tempat untuk melihat dari dekat dengan semua jenis binatang menggunakan mobil pribadi ataupun bus yang sudah disediakan. ”Pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan memberi makan satwa tersebut,” terangnya. Ia menambahkan, TSI sejak berdiri turut serta dalam melestarikan tanaman, menciptakan penghijauan dengan menanam ratusan ribu berbagai jenis pohon dan tanaman. ”Termasuk baru-baru ini kita ikut melestarikan tanaman edelweiss, tanaman langka yang dilindungi,” ungkapnya. Di hari jadinya yang ke-36, TSI juga meresmikan restoran Rain Forest yang menyajikan beragam kuliner dari seluruh penjuru dunia. “Kami menyediakan promo Buy One Get One di libur panjang Nataru. Promo ini berlaku untuk beberapa menu spesial kita,” ujar Manager Rain Forest Taman Safari Bogor, Indra Hasanudin. Beberapa menu yang ditawarkan di Rain Forest di antaranya hidangan tradisional Indonesia seperti nasi goreng kampung, bebek goreng, gado-gado, hingga tahu petis. Sementara untuk menu noodles ada ifu mie, kare mee, ramen, hingga vietnam noodles. “Kita berharap dengan kehadiran Rain Forest ini bisa semakin membuat betah pengunjung. Karena harga-harga menunya juga ramah keluarga,” ungkap Indra. Tak hanya menu tradisional Indonesia, aneka menu kuliner Asia juga tersedia seperti beef black pepper over rice, beef bulgogi over rice, dory fish mango sauce, salmon bulgogi over rice, hingga deer black pepper over rice. Sementara untuk menu western corner tersedia tenderloin steak, tuna sandwich, potato wedges, hingga BBQ chicken steak. Tak hanya itu, ada juga beragam sajian pizza yang disuguhkan, beberapa di antaranya adalah black pepper beef, calzone, cheese tuna, spicy BBQ, hingga franfurter BBQ. Setelah puas mencicipi makanan, Sahabat Satwa juga disuguhi beragam minuman ekstra spesial. Mulai dari butterfly tea, mojito fresh taste, honey mango tea, mix berry yoghurt, belgian chocolate, tiramisu, beragam coffe blended, hingga aneka jus dari buah-buahan asli. (eka/run)