METROPOLITAN.ID - Keterbatasan fisik bukan menjadi halangan bagi M Jeni untuk terus mengais rezeki.
Pria 23 tahun asal Desa Jambuluwuk, Ciawi, Kabupaten Bogor yang mengalami kebutaan ini tetap semangat jualan kacang rebus di Jalan Raya Puncak Bogor.
Saat ditemui, Jeni mengaku sudah berjualan sejak dua tahun di kawasan Jalan Raya Puncak Bogor.
Baginya, kondisi jalur Puncak Bogor yang kerap macet menjadi berkah tersendiri.
"Meski jalanan sering macet, ini justru menjadi berkah bagi kami para pedagang," kata Jeni, Selasa, Selasa, 8 April 2025.
Ia nyaris saban hari menggelar dagangannya menggunakan gerobak di tengah arus kemacetan Puncak Bogor.
Biasanya, ia mulai jualan kacang rebus pukul 10.00 WIB hingga sore hari, bahkan terkadang bisa sampai malam.
Jeni menceritakan, ia sudah kehilangan penglihatan pada mata sebelah kanan sejak kecil.
Namun hingga saat ini, ia mengaku belum mendapatkan bantuan pengobatan dari pihak desa maupun Dinas Sosial Kabupaten Bogor.
Selama penjualan, ia dibantu saudaranya menawarkan kacang rebus kepada pengendara yang melintas.
Omzet yang dihasilkab bervariasi, kadang bisa mencapai Rp200 ribu hingg Rp300 ribu per hari.
"Terkadang sulit untuk menawarkan dagangan pada pengendara, terutama saat ruas Jalan Raya Puncak diberlakukan sistem satu arah," pungkasnya.***
