Geliat masyarakat Puncak dan sekitarnya yang menginginkan penyelesaian masalah kemacetan semakin memuncak. Lambannya penanganan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan pemerintah pusat membuat warga berinisiatif sendiri mengatasi masalah tersebut. Gerakan rakyat berupa pengumpulan koin untuk membangun jalan lingkar utara bergulir. Seperti gayung bersambut, masyarakat Puncak memberi dukungan dan ramai-ramai mengumpulkan koin untuk rencana itu.
KEGIATAN aksi Koin Rakyat nampaknya tercium Pemkab Bogor. Kemarin, para penggagas gerakan ’Koin Rakyat’ diundang ke Kantor Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Adang Suptandar untuk berdialog. Hasilnya Adang akan road show Sabtu (14/1) mendatang untuk melihat jalan-jalan yang akan dijadikan alternatif.
Salah seorang penggagas ’Koin Rakyat’ Sunyoto mengatakan, sampai saat ini belum ada perencanaan matang dari Pemkab Bogor terkait carut marut infrastruktur Puncak. ”Maka perlu didorong warga agar permasalahan kemacetan dan terbatasnya jalan alternatif itu segera mendapat perhatian Pemkab Bogor,” ungkapnya kepada Metropolitan.
Senada dengan dia, aktivis Koin Rakyat Chaidir Rusli mengatakan bahwa Sekda Kabupaten Bogor megundang ke kantor guna diskusi untuk menidaklanjuti amanat dari bupati dalam menyelesaikan permasalahan Puncak. ”Banyak hal yang disampaikan para aktivis Puncak dari mulai infrastruktur sampai masalah perizinan bagi para pengusaha yang ada di Puncak. Termasuk Ciawi, kami mengusulkan untuk adanya plang dengan tulisan Gerbang Wisata Puncak,” katanya.
Lebih lanjut diapun memaparkan, di samping itu kami menuntut adanya penataan area Pasar Ciawi dan adanya terminal di wilayah Ciawi. ”Sekda sangat merespons permasalahan yang kita sampaikan dan kesimpulannya akan ditindaklanjuti dengan melakukan aksi road show,” pungkasnya.
(ash/b/suf/dit)