CIGOMBONG - Sejumlah ibu-ibu warga Kampung Nagrog RT02/04, Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong melakukan aksi unjuk rasa sambil memegang karton berisikan tuntutan. Kaum ibu tersebut mendesak pihak kontraktor Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) PT Posco E&C Indonesia (Main Contractor) agar menyediakan sarana air bersih. Tak hanya itu, warga pun meminta perbaikan rumah yang terkena dampak pembangunan serta membuka saluran air yang ditutup pihak kontraktor. Akibat demonstrasi ini, pengerjaan Tol Bocimi sempat terhenti beberapa jam.
Ketua RW 04 Jumhana menuturkan, unjuk rasa tersebut merupakan bentuk kekesalan warga yang tuntutannya tak juga mendapat tanggapan pihak kontraktor. Hal itu dinilai realistis, mengingat pembangunan Tol Bocimi yang menggali tanah hingga tujuh meter membuat sumur warga mengering. Selain itu, dampak penutupan saluran air membuat pemukiman warga kerap kebanjiran saat hujan. “Saya sudah mendengar keluhan warga. Sejak setengah tahun lalu, sumur kering dan kami pun sudah melaporkan kepada Humas PT Posko, tapi tak ditanggapi,” bebernya kepada Metropolitan, kemarin.
Agar permasalahan ini tak berlarut-larut, lanjut Jumhana, pihaknya mendesak kontraktor memenuhi permintaan warga. Selain itu, akibat getaran kendaraan berat, banyak rumah yang mengalami kerusakan. “Pokoknya kami mendesak pihak kontraktor segera memenuhi tuntutan warga,” tegasnya.
Terpisah, Humas PT Posko Herman yang langsung menemui pendemo menjelaskan, tuntutan warga akan segera disampaikan pada pihak manajemen. Kendati demikian, dia meminta tuntutan warga ini bersifat prosedural dengan ditandatangani warga dan diketahui pemerintah setempat. “Ini merupakan proyek negara, kami di sini hanya pelaksana lapangan. Proyek ini tidak boleh merugikan dan dirugikan, apabila warga merasa dirugikan silakan mengajukan tuntutan, saya akan menjembatani,” bebernya.
Usai memberikan orasi, warga langsung membubarkan diri. Lebih lanjut, mereka mengancam akan melakukan aksi serupa dengan jumlah lebih banyak jika tuntutan tak dipenuhi.
(nto/b/suf/mg3/dit)