CISARUA - Pembangunan Jembatan Ciburial, Desa Tugu utara, masih menyisakan polemik yang tak kunjung selesai. Sejak awal pembangunan sudah terlihat riak-riak ketidakberesan, dari mulai demo masyarakat yang mengiginkan pembangunan jembatan sementara yang bisa dilalui mobil, sampai pengumpulan dana swadaya warga yang tak kunjung dilaporkan panitia kepada pemerintah desa.
Hasil kesepakatan bersama yang diimplementasikan pada Surat Keputusan (SK) Kepala Desa Tugu Utara, tentang pengumpulan dana swadaya untuk mobilisasi pembangunan sementara jembatan bally sampai kini belum dilaporkan pihak panitia, padahal Kepala Desa (Kades) Tugu Utara Asep Ma’mun Nawawi sudah tiga kali melayangkan surat undangan kepada panitia yang diketuai Jajat Sudrajat.
Menurut Asep, sampai jembatan bally itu selesai dibongkar, belum juga ada pelaporan tentang hasil kepanitiaan. ”Padahal kami selaku pihak desa sudah tiga kali melayangkan surat panggilan untuk menerima pertanggungjawaban kepanitiaan,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Camat Cisarua Bayu Rahmawanto mengimbau kedua belah pihak, baik itu panitia ataupun pihak desa harus mengedepankan musyawarah agar persoalan dapat diselesaikan. Surat undangan yang dilayangkan Kades Tugu Utara kepada panitia bersifat formal. ”Terkait bisa atau tidaknya hal tersebut digiring ke ranah hukum, tergantung Kades Tugu Utara,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Cisarua AKP Sujito bakal melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Kades Tugu Utara terkait masalah tersebut. ”Kami akan coba berkoordinasi dulu dengan kepala Desa Tugu utara, karena ia yang paham duduk persoalannya,” tegas dia melalui sambungan telepon.
(ash/b/suf/dit)