CISARUA - Bogor kerap dituding menjadi penyebab banjirnya Ibukota Negara Jakarta. Padahal sebagian warga Jakarta juga berperan dalam menyumbang banjir. Mereka mendirikan vila-vila di lahan resapan air Puncak, akhirnya air tidak tertahan masuk ke sungai akibat dari rusaknya lahan resapan.
Menanggapi hal ini, Calon Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, Puncak yang memiliki udara sejuk ditambah panorama yang indah tak jarang menjadi daya tarik bagi orang berduit. Tak jarang bagi para konglomerat untuk mendirikan vila di wilayah destinasi wisata ini. Padahal, Puncak sebagai wilayah hulu resapan air sudah seharusnya terjaga dari berdirinya bangunan.
Untuk itu, kata dia, Puncak harus dikembalikan kembali ke fungsi awal. Dengan cara vila-vila yang berdiri di Puncak sudah seharusnya dibongkar dan dikembalikan menjadi daerah resapan air. Sehingga tudingan miring warga Ibukota ke Kabupaten Bogor sebagai pengirim banjir tidak lagi melekat. ”Kan kita tidak mau dituding menjadi penyebab banjir Jakarta, jadi wilayah hulu harus dikembalikan ke fungsi semula sebagai wilayah resapan air,” ujar Ade Yasin kepada wartawan baru-baru ini.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga tidak hanya berencana menyelesaikan vila-vila liar di Puncak, tapi kemacetan pun menjadi perhatian adik dari Rahmat Yasin ini. ”Kalau nanti saya terpilih jadi bupati, jalan poros tengah harus selesai,” ungkapnya.
Sehingga, lanjut dia, kemacetan yang sudah menjadi agenda mingguan di Puncak ini bisa terselesaikan. Tidak hanya itu, ia pun mendesak Pemkab Bogor segera mengoptimalkan jalur-jalur alternatif yang saat ini kondisinya mengkhawatirkan. ”Kemacetan di Puncak ini sudah menjadi agenda mingguan, maka harus kita dorong agar jalan poros tengah bisa selesai,” bebernya.
Sementara, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Selamet Mulyadi mengamini jika jalur poros tengah bisa menjadi salah satu solusi kemacetan Puncak. ”Selain dibangunnya jalur poros tengah, jalan alternatif pun harus dimaksimalkan,” ujarnya.
Dirinya bahkan mendesak rencana relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di jalur Puncak harus segera dilakukan. Sehingga ruas jalan protokol menjadi maksimal. ”PKL harus segera direlokasi, agar ruas jalan Puncak menjadi terlihat utuh,” pungkasnya.
(ash/b/suf/dit)