CARINGIN - Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) PT Buana Tirta Abadi (BTA) di Kampung Sisalopa, Desa Pasirbuncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor dikeluhkan warga dan pemerintah desa. Pasalnya, selama ini perusahaan tersebut tidak pernah menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) bagi warga sekitar. Kepala Desa (Kades) Pasirbuncir Komarudin Jaelani memaparkan, selama empat tahun dirinya menjabat sebagai kades, perusahaan tersebut tidak pernah menyalurkan dana CSR yang menjadi tanggung jawab perusahaan.
“Belum pernah pemerintah desa menerima sumbangan atau dana CSR dari PT BTA untuk kemudian disalurkan kepada warga demi kemaslahatan masyarakat. Dalam bentuk apapun, masyarakat selalu swadaya dalam berkegiatan. Perusahaan tersebut tak pernah memberikan dana CSR yang menjadi kewajibannya,” tegas Jaelani kepada Metropolitan.
Padahal, penghasilan perusahaan tersebut mencapai Rp5 miliar dalam satu tahun. Pernah ada perjanjian, lanjut kades, antara pihak PT BTA dengan warga yang difasilitasi langsung Pemdes Pasirbuncir untuk menyalurkan dana CSR kepada warga. Namun, perjanjian tinggalah perjanjian. Hingga saat ini warga tak pernah merasakan manfaat dari keberadaan perusahaan tersebut. “Perjanjian itu kami buat setahun yang lalu, namun sampai saat ini dana tersebut tidak pernah dirasakan warga,” jejasnya lagi.
Hal senada diungkapkan salah seorang warga Kampung Cisalopa, Jaja Sulaiman (43) yang rumahnya dilintasi truk besar pengangkut produk PT BTA. Pertama kali berdiri, perusahaan pernah memberikan sumbangan berupa air dalam kemasan untuk setiap pengajian yang digelar warga. Namun, entah apa alasannya bantuan tersebut di-stop dan hingga kini belum pernah ada lagi bantuan dalam bentuk apa pun. “Pelitnya minta ampun. Untuk meminta sumbangan saja, warga harus mengajukan proposal. Parahnya proposal warga hanya dihargai tiga dus air minum dalam kemasan gelas. Itu pun sudah di-stop sekarang, tidak tahu alasannya apa,” tuntasnya.
(nto/b/suf/dit)