bogor-selatan

Satgas Pmks Razia Gepeng Pembawa Balita

Jumat, 2 Juni 2017 | 09:52 WIB

CIAWI - Penyandang Masalah Kesejah­teraan Sosial ( PMKS) masih menjadi pe­kerjaan rumah yang harus diselesaikan Pemerintah Kabupaten Bogor. Bukan hanya terhadap pelakunya,tapi juga perlu adanya pengawasan yang sangat ketat terhadap tempat-tempat yang biasa dijadikan tem­pat mangkal mereka.

Sebut saja di Pertigaan Ciawi, para ge­landangan dan pengemis (gepeng) ba­nyak berkeliaran. Mereka meminta sedekah dari para pengendara sampai pejalan kaki. Tentunya sangat mengganggu peman­dangan dan ketertiban. Terlebih terkadang para pengemis itu sampai ke tengah jalan raya dan tak jarang menimbulkan kema­cetan.

Ironisnya,gepeng yang ada bukan warga Kabupaten Bogor, mereka berasal dari Ci­anjur hingga Sukabumi. Satgas PMKS Ka­bupaten Bogor mengaku sudah kebing­ungan dengan aktivitas gepeng itu. Pada­hal penertiban sudah sering dilaksanakan yang bekerja sama dengan Satpol PP Ka­bupaten Bogor.

Menurut anggota Satgas PMKS Kabu­paten Bogor Yohana, untuk menarik rasa belas kasihan pengemis itu sampai ada yang membawa balita. ”Padahal anaknya kemarin pernah terkena busung lapar dan ditangani PMKS sampai-sam­pai kami yang menjaganya di rumah sakit, setelah sembuh malah diajak ngemis lagi,” kesalnya.

Selain warga dari luar Kabupaten Bogor, masih menurutnya, ada juga warga Desa Sukamahi Kecamatan Megamendung yang mengemis di Pertigaan Ciawi. ”Se­perti pak Icha ini, dia biasanya kerja jadi tukang urut, sekarang malah ngemis,” jelasnya.

Icha mengaku tergiur dengan penghasi­lan mengemis, karena bisa lima kali lipat dari penghasilannya sebagai tukang urut. ”Saya pertamanya dengar-dengar saja, ternyata mengemis lebih menjanjikan ke­timbang ngurut, hasilnya bisa sampe 200 ribu per hari,” katanya.

(ash/b/suf/dit)

Tags

Terkini

PTPN 1 Regional 2 Pasang 6 Plang di Lahan Ilegal Puncak

Jumat, 13 September 2024 | 18:48 WIB