Cisarua - Tanaman Hias yang pernah jadi komoditi menggiurkan,kini seolah tenggelam dan tidak menjanjikan lagi.Meski demikian masih banyak masyarakat yang menekuni usaha tersebut. Petani tanaman hias di kawasan Puncak,saat ini masih optimis bisnis keindahan tersebut akan kembali merajai pasar. Tanaman hias impor asal Korea dipercaya akan menberikan peluang perdagangan tanaman hias.
Untuk bisa merajut jaringan bisnisnya,para petani membuat sebuah wadah agar lebih mengintensifkan usaha mereka. Dengan harapan bisa membangun kebersamaan dan bisa berproduksi secara masal dan berkelanjutan, Sehingga kebutuhan pasar bisa terpenuhi. Pertemuan dikediaman Tedja Kusuma, rungkun Awi, Desa Tugu Selatan itu dihadiri oleh 20 orang inisiator. Mereka menyepakati terbentuknya pengurus organisasi yang diketua Aom, Sekretaris Sunyoto dan Bendahara Abah.
"Mestinya kita lebih punya potensi untuk berproduksi dan dalam hal penjualan. Karena wilayah kita lebih dekat. Dan jumlah petani tanaman hias disini juga banyak. Tinggal kemauan dan kekompakannya saja yang perlu di lakukan," ungkap ketua paguyuban Aom kepada wartawan. Serupa,sekertaris paguyuban Sunyoto menjelaskan,dengan adanya persatuan tersebut,maka para petani akan lebih bergairah menanam tanaman hias," Diharapkan ada semangat baru bagi para petani," harap dia.
(ash/b/suf)