CIJERUK - Warga Kampung Kongsi, RT12/05, Desa Tanung Sari, Kecamatan Cijeruk mengeluhkan pelayanan Puskesmas Cijeru. Penyebabnya pasien penderita usu buntu bernama Widia (16) tidak diduga tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal. Hal tersebut diungkapkan orantua Widia, Rahmat. Saat mendapatkan kabar dari sekolah anaknya sakit, dirinya langsung membawa ke Puskesmas Cijeruk. Setelah menunggu lama, anaknya hanya mendapatkan pemeriksaan dan didiagnosa terkena usus buntu.
“Sampai puskesmas kami menunggu adanya diagnosa. Namu setelah diperiksa dokter hanya bilang terkena usus buntu tanpa diberikan obat. Hanya diberikan rujukan saja, padahal anak saya meringis kesakitan,” bebernya. Kesal tanpa ada penanganan awal, Rahmat langsung membawa sang anak pulang. Pihaknya meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menindak tegas Puskesmas Cijeruk, agar pelayanan kepada warga lebih ditingkatkan. “Tanpa diberik obat penahan sakit, hanya diperiksa dan diberi rujukan, tanpa ada penanganan awal,” ketusnya.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Cijeruk Linda Halim membantah jika pihaknya menelantarkan pasien. Menurutnya, yang dilakukan petugas puskesmas sudah sesuai prosedur. Sebab pasien telah diperiksa dan diberikan rujukan. “Saya usah minta keterangan dari staf yang memeriksa. Sudah sesuai prosedur, karena memang pasien usus buntu tidak boleh diberikan obat. Jadi kami tidak menelantarkan pasien, maaf saya tidak tahu kejadian ini karena sedang rapat dinas,” katanya.
(nto/b/suf)