CIJERUK – Tradisi Samenan alias upacara kelulusan dan kenaikan kelas yang digelar sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) menjadi helaran yang paling ditunggu masyarakat pedesaan. Pasalnya tradisi ini sudah sangat dikenal sejak puluhan tahun lamanya. Hingga kini, tradisi Samenan masih berlangsung dan menjadi ajang para siswa untuk unjuk gigi pengetahuan tentang agama di depan para guru dan orangtua siswa yang akrab disebut ‘Leseng’.
Seperti yang digelar MTs/MA Al Kautsar, Kampung Gadog, Desa Cipicung, Kecamatan Cijeru, Kabupaten Bogor. Kegiatan Samenan yang rutin digelar setiap tahun menjadi pesta siswa dan para guru serta orangtua murid. Kepsek MTs/MA Al – Kautsar Anwar Hamidi menerangkan, samenan tahun ini berlangsung meriah dengan meluluskan semua jejang pendidikan mulai siswa PAUD, Madrasah Diniyah, MTs dan MA. “Peringatan selalu dibentuk untuk menimbulkan semangat peserta didik dalam meningkatkan prestasi, terutama di bidang agama. Prestasi yang didapat bisa memicu semangat adik kelas mereka,” bebernya.
Dia menambahkan, tradisi ini juga menampilkan berbagai kreasi anak. Antara lain, ceramah agama, hafalan surat surat pendek, syair serta diramaikan marawis dan rabana. "Dengan harapan prestasi anak-anak yang bersekolah di Al Kautsar ini akan terus berkembang dan memotivasi anak didik lain," ujarnya.
Sementara itu, salah satu orangtua siswa Siti Rahma asal Kampung Pasir Angin, Desa Cipicung merasa bangga anaknya bisa tampil di atas panggung. Sehingga ia rela untuk meluangkan waktu hadir demi melihat penampilan anaknya tersebut. “Awalnya takut anak saya micung (demam panggung, red) tapi ternyata tidak. Makanya saya bangga dan senang setelah melihat anak saya tampil, mudah-mudahan tahun depan anak saya bisa lebih berprestasi lagi," tutupnya.
(nto/b/suf)