bogor-selatan

JALUR ALTERNATIF LINGKAR SELATAN MIRIS

Jumat, 29 Juni 2018 | 14:03 WIB

-

CISARUA – Kondisi jalur Selatan Puncak yang bisa ditembus dari Ga­dog hingga Cibeureum sangat mem­prihatinkan. Jalur yang menanjak dan berkelok itu terbilang memiliki lebar yang tidak normal untuk uku­ran jalan alternatif sebuah kawasan pariwisata. Jika dua mobil berpapa­san, maka salah satu dari kendara­an tersebut harus berhenti untuk menghindari gesekan.

Selain lebar, badan jalan yang ber­lubang juga menghambat laju ken­daraan hingga nampak antrean panjang pada jalur tersebut. Kon­disi itu membuat para pengendara tidak nyaman. Ada satu hal lagi yang harus ditertibkan. Yakni, di setiap tikungan sering dijaga anak-anak di bawah umur yang memberitahukan agar kendaraan maju atau berhenti. Itu tentu sangat memprihatinkan. Selain membuat pengendara ragu, juga membahayakan diri sendiri. Padahal yang diharapkan hanya uang receh.

”Padahal sudah dikasih tahu agar mereka (anak-anak, red) tidak melaku­kannya, tapi tetap ngeyel,” jelas warga Kuta, Kusnadi. Macetnya jalan alterna­tif lingkar selatan itu banyak dikeluhkan pengendara, terutama mereka yang belum mengenal medan.

”Dikira lewat alternatif bisa lancar. Kalau tahu begini mending lewat jalur utama. Ini mah sama macetnya, malah lebih parah,” ungkap pengen­dara asal Jakarta, Fanny.

Selain kecil, sambung dia, jalan tersebut cukup membuat spot jantung lantaran banyak tanjakan terjal dan belokan tajam. ”Sampai ngeri tadi saya lewat tanjakan itu (tanjakan Desa Kuta, red),” ungkapnya.

Hal serupa dikatakan warga Be­kasi usai liburan di Puncak, Imran. ”Kemarin saya ke Puncak lewat jalur utama, sekarang lewat alternatif, tadi pas di depan ada yang mem­beri tahu katanya jalur alternatifnya lancar. Padahal samasama macet juga,” tandasnya.(ash/b/suf/py)

Tags

Terkini

PTPN 1 Regional 2 Pasang 6 Plang di Lahan Ilegal Puncak

Jumat, 13 September 2024 | 18:48 WIB