CIAWI - Dana Desa (DD) yang dikucurkan ke desa - desa pemerintah pusat, untuk pembangunan Infrastruktur dan pemberdayaan di pedesaan terkadang dalam pengalokasiannya masih terkendala tenaga ahli. Tak jarang ketika membangun,tidak dibarengi dengan kajian tekhnis,sehingga hasilnya terlihat asal - asalan dan kurang maksimal. Satu contoh adalah pembangunan jalan lingkungan, biasanya para Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) memaksakan untuk memakai aspal atau betonisasi. Tapi sayang awalnya tidak dikaji terlebih dulu, sehingga berdampak pada kualitas pekerjaan.
Prihatin akan hal tersebut, Kepala UPT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan wilayah Ciawi Eko Sulistianto mengatakan, pihaknya membuka diri apabila pihak desa mau berkonsultasi terkait kajian pembangunan jalan. "Silahkan saja,kami siap membantu,untuk kajian dan tekhnis,itupun jika pihak desa mau," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pembangunan sebuah jalan tidak bisa asal – asalan. Meskipun itu adalah jalan lingkungan,karena jika asal membangun,akan berakibat pada kwalitas jalan. "Nantinya disesuaikan dengan pendanaan,lokasi pembangunan dan cuaca juga mempengaruhi," tuturnya lagi. Untuk itu,katanya,perlu persiapan yang matang, karena jika tidak hanya akan buang - buang anggaran saja. "Nantinya jadi mubazir,silahkan jika memang ada yang perlu kami bantu,akan dibantu semaksimal mungkin," tutup dia.(ash/b/suf)