CIGOMBONG- Pembebasan lahah untuk perluasan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang berada di Kampung Gombong Onan, Rt 01/03, Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor diduga janggal. Sebab, hingga pembebasan lahan dilakukan belum ada koordinasi dengan aparatur lingkungan setempat.
Hal tersebut diungkapkan Ketua RW03, Kampung Gombong Onan Cece, dari dimulainya tahap pengukuran bangun hingga pihak PT Trans Jabar Tol (PTJ), PT Cipta Karya dan PT Waskita, sama sekali belum ada koordinasi. Baik ke ketua RW maupun aparatur pemerintah desa,sehingga ada kesan janggal karena pihak desa tidak mengetahuinya. "Dari pertama perencanaan pembebasan tersebut sama sekli tidak ada koordinasi kepada saya selaku Ketua RW setempt, yang kami takutkan dalam pembebasan ini ada permaianan, dan kami tidak mau dalam pembebasan ini ada salah satu pihak yang dirugikan," ujarnya
Seharusnya, lanjut Cecep, sejak awal dimulai pengukuran ada koordinasi dengan pihak pemerintah desa. Tanah-tanah warga yang yang terkena pembebasan harus sepengetahuan pihak desa. Dia merasa khawatir apabila semua ini akan memicu koflik antara warga dan pihak pembeli yang notabennya owner TJT. Otamatis permasalahan yang timbul di masa mendatang tentu akan melibatkan RW dan pemerintah desa.
Belum lagi adanya data-data kepemilikan yang tidak valid. Kerena, sudah beberapa kali terjadi dan kemudian menjadi polemik. "Jadi, disinilah pentingnya harus berkoordinasi dengan aparat pemerintah desa maupun aparat setempat untuk meminimalisir dan mengantisipasi ketika terjadinya permasalahan. Kepada warga masyarakat kususnya gombong onan di harap memahami terkait pembebasan ini, pihak pemerintah desa tidak akan memungut biaya apapun terkait konsultasi pembebasan lahan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Wates Jaya Rudi Irawan membenarkan adanya pembebasan lahan untuk perluasan Tol Bocimi di wilayah kerjannya. Namun adanya pembebasan tersebut tidak ada pemberitahuan ke pihak pemerintah desa. Dari informasi yang dihimpun, ada Tujuh warga yang lahannya terkena pembebasan. "Sementra ini kami hanya mendengar ada pembebasan ini dari warga sekitar, sebelumnya tidak ada informasi apalagi pemberitahuan atau koordinasi secara resmi dari pihak terkait mengenai pembebasan ini," tegasnya. (nto/b/suf)