METROPOLITAN - Pencak silat, warisan budaya leluhur dan kekayaan bangsa Indonesia layak dijaga dan dipertahankan. Saat ini keberadaannya mulai terkikis zaman. Anak-anak lebih memilih bermain game ’ketimbang’ belajar jurus pencak silat. Perlu upaya nyata untuk melestarikannya. Seperti yang dilakukan Perguruan Pencak Silat Sekar Balebat. Peguruan tersebut menyelenggarakan acara silaturahim dan halal bihalal di sebuah hotel kawasan Puncak untuk para ‘jawara’.Ketua Perguruan Pencak Silat Sekar Balebat, Nani Halimah, mengatakan, kegiatan tersebut sebagai sarana silaturahmi sekaligus halal bihalal dengan beberapa Perguruan Seni dan Tradisi Pencak Silat se-Bogor Raya. ”Kegiatan ini sebagai reuni alumni dan silaturahmi semua Perguruan Seni Tradisi Pencak Silat se-Bogor Raya,” ungkapnya. Menurut Nani, perguruan silat itu berdiri pada 1968 oleh Datuk Muhammad Mungkin yang tak lain orang tuanya sendiri. ”Semoga generasi mendatang bisa menjaga salah satu aset bangsa yang sudah mendunia sebagai budaya kearifan lokal,” harapnya. Sementara itu, Dewan Pembina Perguruan Pencak Silat Sekar Balebat, Fadly Zon, mengaku bangga dan mengapresiasi semua perguruan pencak silat. Terutama yang berpusat di aliran Cimande dan aliran lain yang hingga saat ini bisa berkembang dan tampil di pentas dunia. ”Ini sebagai bukti bahwa warisan leluhur bangsa Indonesia diakui dunia. Berbagai gerakan atau jurus Pencak Silat itu terkandung makna yang mendasar sebagai karakter building,” jelasnya.(ash/b/suf/py)