CARINGIN – Puluhan warga dari perwakilan tim gabungan pendukung empat calon kepala desa (cakades) Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor yang kalah pada Pilkades Cinagara yang telah digelar beberapa minggu lalu melakukan aksi demo di depan kantor Kecamatan Caringin. Selain membawa karton bertuliskan ‘MATINYA DEMOKRASI DI CARINGIN’, warga juga mambawa boneka pocong sebagai simbol matinya demokrasi warga.
Koordinator Aksi, Supriatna, menuntut pertanggungjawaban dari Pemerintah Kecamatan Caringin agar bisa menghidupkan kembali sistem demokrasi yang ada dan menyelidiki kecurangan dalam pilkades yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. "Pemerintah Kecamatan Caringin saat ini sudah tak punya sistem demokrasi warga, karena sangat jelas dalam pelaksanaan Pilkades Cinagara. Semua mata terbuka dan tahu ada kecurangan yang dilakukan panitia. Tapi, semua malah diam," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Camat Caringin, Rumambi, menyatakan persoalan Pilkades Cinagara tak bisa diselesaikan di kecamatan, mengingat kapasitasnya sendiri terbatas. "Setelah melalui proses beberapa kali musyawarah memang belum menghasilkan titik temu. Artinya, pihak kecamatan belum bisa menangani hal itu. Sehingga persoalannya dilimpahkan ke tingkat kabupaten. Bahkan sudah ke PTUN hingga sudah ada undangan pemanggilan, baik panitia maupun BPD sendiri," bebernya.
Sementara itu, Kapolsek Caringin, AKP Seno, menganggap sengketa Pilkades Cinagara belum menjadi ranah polisi, karena masih tanggung jawab panitia, BPD dan DPMD Kabupaten Bogor. "Meski begitu, bila sesuai peraturan masih tak bisa juga terselesaikan, silakan ajukan ke PTUN. Apabila nanti putusan PTUN ada dugaan penggelembungan atau pelanggaran, maka itu bisa dijadikan bukti untuk dilaporkan kepada kami," tuturnya. (nto/b/suf/py)