METROPOLITAN – Retaknya penahan tanah atau talut di Riung Gunung, Cisarua, Rabu (28/11), membuat pihak kepolisian menerapkan strategi pengalihan jalur untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di wilayah tersebut. Sebab, wilayan rentan longsor itu dikhawatirkan terlalu berlebihan dalam menahan beban kendaraan. Apalagi saat hujan turun di setiap akhir pekan. Hal tersebut disampaikan KBO Lantas Polres Bogor, Iptu Vino Lestari, di Riung Gunung, Cisarua, Puncak.
Menurut dia, jalur Riung Gunung yang tengah dalam perbaikan sejak Februari sudah tidak boleh dilintasi bus dan truk sementara waktu. Lapisan tanah di jalur tersebut telah terkikis dan tak lagi memiliki penahan, sehingga jika hujan turun dikhawatirkan longsor terjadi. “Jalur ini rawan longsor. Sementara waktu bus, mobil dan truk dilarang melintas,” ujarnya.
Terkait informasi temuan di lapangan tentang masih adanya truk dan bus yang masih melintas di wilayah itu, Vino membenarkan bahwa hingga saat ini masih menemui bus dan truk yang melintas. Namun pihak kepolisian belum menindaklanjuti ataupun memberikan sanksi tegas untuk menghindari benturan.
Menurut dia, sosialisasi pengalihan jalur lebih diutamakan agar kendaraan berat tidak melintas. Sejauh ini pihak kepolisian hanya akan memerintahkan kendaraan berat berputar balik jika hendak melintasi wilayah tersebut. ”Kalau ada kendaraan berat yang melintas, kami akan perintahkan putar balik dan melintas ke jalur peralihan yang ada,” ujarnya. (rep/suf/py)