CISARUA– Nasib warga Kampung Naringgul, Desa Tuguutara, Kecamatan Cisarua, bakal diperhatikan Pemerintah Kabupaten Bogor. Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor Agus Ridho mengatakan, pembongkaran kembali dilanjutkan hari ini. “Prinsipnya ini sudah masuk tahapan, Rabu nanti kita selesaikan,” ujarnya saat dihubungi Metropolitan, kemarin.
Ia menambahkan, sampai saat ini masih ada sekitar 25 sampai 30 rumah bangunan permanen dan semi permanen yang belum dibongkar karena terkendala hal teknis. “Personel nanti akan ditambah sekitar 500an dan menjadi tiga sampai empat alat berat,” katanya.
Menurut informasi yang diterima Metropolitan, sampai saat ini, warga masih bertahan di perkebunan teh. Bahkan sampai mendirikan tenda-tenda darurat. Sambil menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan, para ibu-ibu dan anak-anak harus tidur di rumah-rumah yang belum sempat digusur.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan, Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), Juanda Dimansyah mengaku akan ada tim tindak lanjut untuk mengurusi masalah permukiman yang ada di kawasan Puncak, khususnya untuk warga yang digusur rumahnya. “Itu kan nanti DPKPP akan bekerjsama dengan BPBD. Nanti semua akan dikoordinasikan gitu,” ujarnya.
Ia juga menambahkan nantinya akan ada kajian yang dilakukan, terkait dengan relokasi puluhan warga yang saat ini masih mengungsi di perkebunan teh. “Kami nanti akan berkoordinasi dulu, karena ini bukan masalah kami sendiri,” singkatnya.
Sebelumnya, Bupati Bogor, Ade Yasin menyatakan bahwa dari 53 rumah yang dibongkar, 25 diantaranya akan mendapatkan dana kerahiman. “Yang saya tau karena persoalannya memang kompleks. Tetapi nanti akan ada 25 rumah yang mendapat bantuan kerahiman,” ujarnya. (cr2/b/els)