METROPOLITAN - Puluhan warga mendatangi kantor Desa Tanjungsari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Kedatangan mereka tak lain untuk menyampaikan aspirasi mengenai tidak transparannya pengelolaan anggaran pemerintah desa (pemdes), baik dana pemerintah pusat maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Seorang tokoh masyarakat, Edi Hadiatna, mengungkapkan, pemdes tidak transparan dalam mengelola anggaran. Ini sesuai keluhan warga dan RT/RW yang sejak 2018 tak pernah diajak terlibat dalam proses pembangunan. Bahkan, LPM pun tidak pernah digerakkan dalam setiap proyek di Desa Tanjungsari. ”Selama ini kan LPM tidak pernah difungsikan. Jadi, tidak ada yang namanya Tim Pelaksana. Sebab, semua dipegang kepala desa,” tuturnya. Menurut Edi, cara tersebut tidak benar dan menyalahi petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan (juknis dan juklak). Sampai puncaknya warga yang kesal akhirnya mengontrog kantor kades. ”Sudah beberapa kali kades diperingatkan warga, tapi tidak pernah digubris. Kami ingin ada perubahan,” pintanya. Sementara itu, Kades Tanjungsari, Suryadi, menuturkan, setiap anggaran yang diterima pemdes bakal dibangun sesuai peruntukan anggaran. Tahun ini ada beberapa pembangunan yang tidak terlaksana akibat wabah Covid-19. ”Setiap ada anggaran bukan tidak dibangunkan, tapi sekarang kan ada wabah corona. Jadi belum diumumkan dan belum dilaksanakan. Pemdes masih konsentrasi ke pencegahan Covid-19. Baru hari ini kami umumkan anggaran tahun ini ke mana saja alokasinya,” terangnya. Sedangkan di Ciawi, pengerjaan proyek yang bersumber dari Dana Desa (DD) juga mendapat sorotan. Ini terjadi di Desa Jambuluwuk. Pemdes Jambuluwuk tidak menyertakan nilai anggaran dalam setiap proyek yang dikerjakan. Meskipun terpampang papan kegiatan di beberapa titik, masih ada warga yang tidak mengetahui berapa nominal anggaran yang dikucurkan. Ketua RT 02/06, Kampung Karakal, Encu, mengaku tidak mengetahui berapa anggaran negara yang dikucurkan untuk membangun jalan di wilayahnya. ”Untuk anggaran saya tidak tahu berapanya. Tapi, masyarakat ada yang datang membantu menyuguhkan kopi dan makanan. Ada sekitar 10 orang,” tuturnya. (nto/ash/c/feb/py)