bogor-selatan

Lumpuh, Pelaku Usaha Puncak Kibarkan Bendera Putih

Jumat, 6 Agustus 2021 | 13:15 WIB

METROPOLITAN - Para pelaku usaha di sepanjang Jalan Raya Puncak, Kabupa­ten Bogor, ramai-ramai mengi­barkan bendera putih, tepat di depan lokasi mereka ber­jualan. Pemasangan bende­ra putih sebagai tanda me­reka menyerah dengan si­tuasi saat ini yang mengan­dalkan wisatawan. Selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masy­arakat (PPKM) Darurat hing­ga kini berganti istilah PPKM Level 4, pendapatan mereka menurun drastis. Bahkan nyaris tidak ada sama sekali. “Akses jalan semua disekat jadi tidak ada wisatawan yang datang. Wisatawan lokal juga jarang, jadi sepi banget,” keluh Saeful, pedagang oleh-oleh di rest area Cimory, kemarin. Para pedagang oleh-oleh, makanan, dan minuman di sepanjang jalur Puncak kini hanya duduk-duduk sambil mengobrol, seiring aktivitas perdagangan yang nyaris mati. ”Tolong lah dari pemerintah, beri kelonggaran agar kami bisa mendapat rezeki dengan jualan,” ujar Nandang, peda­gang makanan dan minuman di Tugu Utara. Kondisi serupa juga dialami para pramuwisata atau orang yang menawarkan vila di pinggir jalan. Mereka nyaris kehilangan pendapatan, mengingat tidak ada wisata­wan yang datang ke Puncak akibat kebijakan PPKM. ”Karena sepi wisatawan oto­matis pendapatan juga turun. Sehari dapat satu tamu saja sudah bersyukur,” kata Asep. Karena itu, ia berharap ada relaksasi dari pemerintah agar perekonomian di Kabupaten Bogor, khususnya kawasan Puncak, kembali bergairah. ”Kami juga punya anak-istri di rumah yang harus diberi makan setiap hari,” ujar Asep dengan raut wajah sedih. Baik Nandang, Saeful, mau­pun Asep mengaku sejak pelaksanaan PPKM Darurat hingga kini PPKM Level 4 belum mendapatkan ban­tuan sosial. Mereka menga­ku hanya pernah mendapat bantuan sosial berupa uang tunai maupun sembako ke­tika awal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diber­lakukan. Sementara itu, Ketua Kelom­pok Penggeraknya Wisata (Kompepar) Kecamatan Ci­sarua, Teguh Mulyana, men­gatakan bahwa pengibaran bendera putih dilakukan secara spontanitas oleh se­jumlah komunitas dari pe­dagang, juru parkir, pramu­wisata, dan lainnya yang biasa mencari nafkah di se­panjang jalur Puncak. ”Dipasang dari tanggal 30 Juli. Mereka memasang bendera putih artinya meny­erah karena tidak ada penda­patan gara-gara Covid-19 dan PPKM sehingga wisatawan yang datang ke Puncak jeblok,” ucap Teguh. Namun, bendera putih uku­ran kecil itu pada sebagian besar sudah diturunkan me­reka sendiri pada Kamis sore. Hal itu setelah dari pi­hak Muspika Cisarua men­janjikan akan mengakomo­dasi keluhan para pelaku usaha kecil. ”Sudah diturunkan oleh si pemasangnya karena ada arahan dari muspika akan membantu keluhan para pelaku usaha,” pungkas Teguh. (lip/suf/run)

Tags

Terkini

PTPN 1 Regional 2 Pasang 6 Plang di Lahan Ilegal Puncak

Jumat, 13 September 2024 | 18:48 WIB