METROPOLITAN - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menghidupkan kembali kawasan wisata Rindu Alam Puncak, disambut baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Restoran legendaris itu dianggap punya banyak kenangan manis yang membawa Puncak mendunia. Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, menilai Rindu Alam merupakan warisan sejarah. Tempat ini pertama kali didirikan pada 1970-an. Saat itu restoran ini dibangun oleh Letjen TNI, Ibrahim Adjie. Restoran yang berdiri di ketinggian 1.444 meter di atas permukaan laut ini berhasil menarik minat pengunjung lokal maupun mancanegara. Tak heran, Rindu Alam menjadi sangat ikonik. ”Rindu alam itu kan heritage ya, sejarah, dari 70-an sudah ada itu, jadi ikon Puncak juga,” ujar Iwan, kemarin. Bahkan, mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dikabarkan kepincut dengan salah satu menu di Resroran Rindu Alam. Hal ini semakin membawa nama Rindu Alam dikenal di luar. ”Dulu juga nama Puncak sampai ke mancanegara, Obama pernah ngomong di Puncak itu ada restoran Rindu Alam, itu kan jadi mendunia,” ungkapnya. Karena banyak menyimpan kenangan manis, Iwan sepakat jika kawasan Rindu Alam dihidupkan kembali setelah tutup sejak awal 2020. Rindu Alam juga berada tepat di pintu masuk menuju Kabupaten Bogor dari arah Cianjur. Dihidupkannya kembali Rindu Alam akan menjadi gerbang yang cantik bagi siapa pun yang masuk ke Bumi Tegar Beriman. ”Jadi, untuk meningkatkan daya tarik wisatawan, saya atas nama Pemkab Bogor menyambut baik rencana pengembangan kembali rumah makan atau kawasan Rindu Alam. Entah itu jadi tempat wisata kuliner, pusat oleh-oleh atau lainnya. Jadi masuk Bogor disambut tempat yang asyik,” ungkap Iwan. Menurutnya, rencana tersebut perlu disambut dan diseriusi. Sebab, jika dibiarkan terlalu lama, bangunan yang kini kosong tersebut akan menjadi kumuh. Iwan menilai bangunan yang ada masih kuat sehingga tidak perlu membangunnya kembali dari awal. ”Daripada sekarang dikosongin jadi kumuh, sayang. Padahal tidak perlu dibangun kembali, bangunannya masih kuat. Sekarang pun walau sudah tutup, tetap jadi tempat nongkrong. Makanya saya setuju kalau Pemprov kolaborasi dengan Pemkab Bogor untuk pengembangan kembali tempat wisata Rindu Alam ini. Mungkin konsepnya juga bisa lain dari sebelumnya. Yang penting diaktifkan untuk kembali menjadi destinasi wisata,” terangnya. Iwan juga berharap Rindu Alam tidak dihapus namanya. Rindu Alam menyimpan banyak cerita dan kenangan manis tidak hanya bagi warga Bogor. ”Rindu Alam jangan dihapus namanya. Daripada sekarang sayang jadi bangunan kosong nggak terurus. Rindu Alam itu punya histori, ikon Puncak juga. Jadi tempat destinasi wisata sejarah juga bisa,” terangnya. Sebelumnya, Pemprov Jabar berencana menghidupkan kembali wisata di kawasan Rindu Alam untuk pemulihan ekonomi pasca-Covid-19. Rencana tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, saat meninjau kawasan wisata Rindu Alam, Senin (11/10). “Pemprov Jabar berusaha memanfaatkan kembali daerah wisata Rindu Alam ini untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ungkapnya. (fin/py)