Untuk memulai pembangunan di berbagai sektor, langkah awal yang dilaksanakan Pemerintah Desa (Pemdes) Tugujaya, Kecamatan Cigombong, adalah merencanakan pembangunan desa yang terangkum dalam Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPdes). RKPdes didapat melalui Musyawarah Desa (Musdus) yang dihadiri ketua BPD, RT, RW dan tokoh masyarakat setempat. KADES Tugujaya, Muhamad Rifky Abdilah, menerangkan, perencanaan pembangunan desa merupakan proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan pemerintah desa dengan melibatkan BPD dan unsur masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa untuk mencapai tujuan pembangunan desa. ”Pemdes hari ini (kemarin, red) memulai proses penggalian gagasan dan pengumpulan data secara komprehensif mengenai keadaan objektif masyarakat, masalah, potensi dan berbagai informasi terkait yang menggambarkan secara jelas dan lengkap kondisi serta dinamika masyarakat. Ini sebagai langkah awal Pemdes Tugajaya melaksanakan musyawarah dusun. Hal ini diperlukan sebagai upaya menggali gagasan dari masyarakat tingkat bawah,” ujarnya. Musdus yang dilaksanakan pemdes bukan sebatas usulan pembangunan fisik, melainkan lebih mengenali dan mengembangkan potensi diri Desa Tugujaya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Hasil musyawarah nantinya akan menjadi acuan penyusunan RKPDes. ”Yang perlu dipenuhi adalah pemberdayaan masyarakat desa untuk mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan. Selain itu, program, kegiatan dan pendampingan yang sesuai esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa, sehingga akan memperlancar pembangunan di setiap wilayah,” paparnya. Sementara itu, Ketua BPD Tugujaya, Erwin Ginanjar, mengatakan, Musdus akan dilaksanakan sebelas hari. ”Kami akan keliling ke setiap wilayah untuk mendengarkan aspirasi dari semua elemen masyarakat. Ini merupakan terobosan luar biasa seorang kepala desa. Sebab, dengan terjun langsung banyak hal yang didapat selain silaturahmi dengan masyarakat,” katanya. Ia menambahkan, road show Musdus ini bisa menjadi jembatan untuk lebih dekat dengan kepala desa dan warganya. Hal seperti ini harus dilakukan seorang kepala desa, selain bisa dekat dengan masyarakatnya. ”Kades bisa tahu langsung setiap permasalahan di bawah dan mengambil solusinya pun langsung,” pungkasnya. (nto/c/ els/py)