Tiga atlet paralayang kelahiran Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, sukses merebut beberapa medali dalam ajang PON XX 2021 Papua. Mereka adalah Dede Supratman, Umar Suparman dan Dede Nisbah. MASING-masing mendapatkan satu emas dan dua perunggu. Namun, Dede Supratman mendapat satu emas dan tiga perunggu. Dede mengaku memperoleh medali dengan penuh tantangan. “Alhamdulillah bisa mendapat beberapa medali dalam beberapa kategori. Saya mendapat satu emas dan tiga perunggu di kategori ketepatan mendarat beregu, perorangan dan tandem,” tuturnya kepada Metropolitan, kemarin. Menurutnya, kontingen Jawa Barat saat ini masih kurang canggih dan minim peralatan, namun tetap maksimal berjuang memberikan yang terbaik. ”Alat-alat kami tidak secanggih saingan kami kontingen Jawa Timur. Tapi kami sigap memaksimalkan peralatan yang ada,” katanya. Ia berharap bisa mendulang prestasi serupa dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda). Meski begitu, ia meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat lebih memperhatikan kecanggihan peralatan. Sementara saat kembali ke Bogor, tiga atlet paralayang disambut secara meriah. Mulai dari tarian tradisional sampai pengalungan karangan bunga. Kepala Desa (Kades) Tugu Selatan, Eko Windiana, mengatakan, penyambutan ini dilakukan secara meriah dan disiplin sesuai protokol kesehatan (prokes). Menjadi atlet paralayang itu susah, harus bernyali tinggi antara hidup dan mati. Ketiga atlet berprestasi ini merupakan kebanggaan warga Desa Tugu Selatan. ”Siapa pun warga wajib menyambutnya secara meriah. Semoga menjadi contoh bagi masyarakat untuk terus berprestasi. Meskipun menurut mereka kontingen Jawa Barat masih kurang canggih dalam peralatan,” tandasnya.(jal/c/ els/py)