METROPOLITAN – Persoalan warga Desa Gadog, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Wika) pada proyek Bendung Sukamahi terus berjalan. Warga mengeluhkan dampak angkutan pengangkut material proyek belum terakomodasi. Kepala Desa (Kades) Gadog, Dedi Djunaedi, mengatakan, kegiatan pada proyek Bendung Sukamahi merupakan proyek strategis nasional. Hanya saja ketika ada dampak yang dirasakan masyarakat, tentu harus disikapi dengan baik dan tidak ada yang dirugikan. ”Kita sudah layangkan surat resmi ke kontraktor PT Wika, tapi surat balasan dirasa kurang jelas. Intinya, setiap dampak yang ditimbulkan akibat aktivitas proyek, pemerintah desa meminta ada salah satu penyelesaian dari pihak proyek,” ujarnya. Karena ada kerusakan yang ditimbulkan, lanjut Dedi, kenyamanan warga pun terganggu. Warga meminta ada kompensasi. Hasil komunikasi terbaru dengan pihak proyek, pemerintah desa melalui RT di wilayah terdampak diminta menginventarisasi kerusakan rumah warga yang kemudian diserahkan ke pihak kontraktor. ”Informasi yang didapat, PT Wika siap bertanggung jawab terhadap kerusakan yang ditimbulkan dari hilir-mudik kendaraan proyek Bendung Sukamahi,” ujarnya. Sementara itu, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gadog, Azet Basuni, mengatakan, dari PT Wijaya Karya sudah membuka komunikasi maupun koordinasi selebar-lebarnya. ”Soal keluhan masyarakat Gadog, Wika siap menampung dan menyelesaikan masalah yang ada baik kerusakan maupun persoalan sosial,” tandasnya. (jal/c/els/py)