METROPOLITAN - Buntut insiden adanya pengunjung yang hanyut terseret aliran sungai, tempat wisata Curug Kembar, Cisarua, Puncak, Kabupaten Bogor, masih ditutup. Penjaga Curug Kembar, Abet, mengatakan bahwa penutupan dilakukan karena beberapa alasan. Pertama, cuaca di sekitar Curug Kembar masih terlihat ekstrem. Kedua, buntut insiden hanyutnya siswa Depok, dimana dari empat orang yang hanyut terseret aliran sungai, baru tiga orang yang sudah ditemukan. Sedangkan, satu orang lainnya masih dalam pencarian. ”Waktu itu mereka datang jam 14:00 WIB, cuaca terang. Jam 16:00 WIB kita sudah peringatkan karena cuaca mulai ekstrem. Tapi diabaikan, masih foto-foto, ya sampai terjadi insiden itu,” katanya. Sejauh ini, sambungnya, kejadian tersebut baru pertama kali terjadi di Curug Kembar. Ia pun berharap insiden serupa tidak terjadi lagi dan meminta pengunjung untuk lebih hati-hati. Terlebih di cuaca ekstrem seperti sekarang. Terpisah, Kepala Desa (Kades) Batulayang Iwan Setiawan mengatakan, pasca-hanyutnya empat wisatawan di kawasan Curug Kembar yang dikelola Perhutani itu, pihaknya mempertanyakan pertanggungjawaban asuransi korban meninggal dunia. ”Dengan kejadian hanyutnya empat wisatawan tewas terseret arus Curug Kembar dipastikan mendapat jaminan asuransi,” tuturnya. Setiap pengunjung itu dikenakan tiket. Dan di setiap harga tiket itu sudah termasuk asuransi jiwa. ”Ya ini harus dipertanyakan,” tegasnya. (jal/c/ryn/run)