TANJUNGSARI – Musyawarah antara keluarga CCP yang merupakan pelaku pelecehan seksual dengan keluarga korban AU (4) tak menemui titik temu. Sehingga orang tua korban berniat melaporkan pelaku ke Polres Bogor.
Namun, niat untuk mengadu ke pihak berwajib menghadapi jalan terjal. Sebab, banyak pihak yang melakukan teror kepada mereka. “Saat akan membawa putri saya ke Polres Bogor, selalu ada saja yang melakukan teror dan ditakut-takuti,” ujar orang tua korban AS (35) kepada Metropolitan, kemarin.
Ia mengaku, Rabu (21/12) sudah ingin membuat laporan ke Polres Bogor, tapi ada saja bentuk teror yang menimpa dirinya. Salah satunya datang dari tetangga, ada yang berujar kalau melapor ke polisi perlu biaya mahal. Sehingga, orang tak mampu seperti dirinya tak pantas melapor ke pihak berwajib. “Banyak tetangga yang nakut-nakutin. Mereka bilang kalau laporan pakai uang dan tidak akan cukup Rp10 juta,” ucapnya.
Menurut dia, melihat kondisi seperti itu membuat dirinya berpikir dua kali untuk membuat laporan. Padahal, dirinya sudah membulatkan hatinya untuk melaporkan perbuatan keji yang dilakukan CCP ke polisi. Karena ia tak ingin peristiwa itu terjadi lagi ke orang lain.
Ia mengaku akan berkoordinasi dengan Polsek Tanjungsari untuk mendampingi dirinya. “Nanti jika situasi nemungkinkan saya akan minta pendamping dari Polsek Tanjungsari untuk mengantar ke PPA Polres Bogor,” pungkasnya.
(del/edi/b/yok/wan)