CITEUREUP - Pengolahan sampah di Pasar Citeurep, Desa Citeurep, Kecamatan Citeurep, kian hari semakin amburadul. Terlihat tumpukan dan ceceran sampah yang berserakan di area pasar.
Padahal, para pedagang setiap harinya membayar uang retribusi kebersihan, namun sampah-sampah tersebut tidak setiap hari diangkut petugas. “Ini dibiarkan menumpuk setiap harinya, sehingga bau busuk pun menyengat disekeliling area pasar,” ujar salah seorang pedagang, Eman Sulaeman kepada Metropolitan, kemarin.
Menurutnya, tumpukan sampah ini sudah menjadi pemandangan para pedagang dan pengunjung setiap harinya. Bahkan meski ada bak penampungan sampah di area pasar, sambungnya, para petugas malah mengumpulkan sampah di depan kios-kios para pedagang yang mengakibatkan pengunjung enggan mendatangi toko para pedagang. “Mana ada yang mau datang, kalau didepan lapak ada bau busuk,” keluhnya.
Menurutnya, meski para pedagang sering mengeluhkan kondisi seperti ini, para petugas tak menggubrisnya. “’Retribusi kebersihan setiap hari diminta, namun pemeliharaan kebersihanya seperti ini,” kesalnya.
Hal yang sama dikeluhkan Mimin (34), salah seorang pengunjung pasar. Ia menjelaskan, banyaknya tumpukan sampah membuat pasar terkesan jorok dan bau. “Saya kalau belanja di sini itu malas berlama-lama karena baunya sangat menyengat,” bebernya.
(edi/b/ yok/run)