SUKAMAKMUR - Menyoal rencana pemerintah pusat membangun wadukmembangun waduk di wilayah Timur Kabupaten Bogor yang melibatkan tiga desa di tiga kecamatan, tampaknya masih belum disosialisasikan kepada masyarakat. Rencananya pembangunan waduk tersebut berada di tiga desa yakni Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Desa Leuwikaret, Kecamatan Klapanunggal, dan Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur.
Berbeda dengan masyarakat di Desa Tajur, warga Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, belum mendapat sosialisasi dari pemerintah pusat mengenai rencana pembangunan waduk tersebut.
Kepala Desa Pabuaran Atika Pauji mengaku baru satu kali diundang rapat membahas masalah rencana pembangunan waduk tersebut. “Saya baru satu kali diundang rapat bersama pak camat. Waktu itu rapatnya di Kecamatan Citeureup,” ujarnya.
Padahal, sambungnya, Desa Pabuaran merupakan desa yang paling luas terkena penggusuran untuk pembangunan waduk tersebut. Namun, hingga kini belum pernah ada sosialisasi dari kementerian terkait.
Sementara itu, Camat Sukamakmur Zaenal Azhari mengungkapkan, pada prinsipnya Pemerintah Kecamatan Sukamakmur mendukung rencana pembangunan waduk tersebut. “Waduk tersebut nantinya menjadi pengendali banjir untuk wilayah Jakarta dan Bekasi,” ungkapnya.
Ia juga berharap pemerintah pusat lebih intensif melakukan sosialisasi pada masyarakat agar dapat memahami maksud dan tujuan dibangunnya waduk tersebut. “Jika dilihat dari rencananya, wilayah Pabuaran ini terkena rendaman dengan luas sekitar 211 hektare,” terangnya.
Jika pemerintah pusat benar-benar serius ingin membangun waduk tersebut, lanjutnya, maka harus sesegera mungkin menyosialisasikannya pada masyarakat. “Kami dari pemerintah kecamatan siap memfasilitasi sosialisasi pada masyarakat,” tandasnya.
(pb/yok/run)