JONGGOL – Sebanyak 73 mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Ria Husada (MRH) yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mengekspos hasil penelitiannya dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di aula Kantor Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol.
Ketua STIKes MRH Hakim S Pohan mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh para mahasiswi di lapangan, menunjukkan bahwa tingkat kesadaran kesehatan masyarakat Desa Singajaya cukup baik. “Delapan puluh persen proses persalinan di desa ini ditangani tenaga kesehatan,” katanya.
Selain itu, sambungnya, hampir seratus persen masyarakatnya sudah menggunakan alat kontrasepsi (kondom, red) untuk mendukung program Keluarga Berencana (KB).
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Singajaya Yoning Eka Pangestuni mengungkapkan, dengan adanya para mahasiswi kebidanan ini, sangat membantu kader posyandu maupun kader PKK untuk melaksanakan penyuluhan pada masyarakat.
“Walaupun jauh sebelum para mahasiswi ini datang, masyarakat sudah mengetahui tentang alat kontrasepsi. Namun, masyarakat mendapatkan ilmunya secara teoritis dari para mahasiswi ini,” ungkapnya.
Bunda, sapaan akrabnya menjelaskan, selain untuk menekan angka kelahiran, alat kontrasepsi juga sangat bermanfaat dari segi kesehatan. Misalnya mengurangi ibu hamil dengan risiko tinggi. “Dengan pengendalian angka kelahiran, maka kesejahteraan keluarga dapat ditingkatkan. Sebab, dapat menekan pengeluaran ekonomi keluarga tersebut,” jelasnya.
(pb/yok/mg3/run)