bogor-timur

Warga Nilai Pemerintah Bercanda soal Jalan

Senin, 13 Februari 2017 | 09:58 WIB

CITEUREUP - Jalan rusak dan berlubang sepanjang Jalan Pahlawan, Kecamatan Citeureup, seolah dibiarkan pemerintah daerah setempat. Hal ini pun membuat warga kesal dengan kinerja pemerintah yang berpikir bahwa jalan rusak dan ber­lubang tersebut merupakan sesuatu hal sangat wajar.

Salah seorang warga Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, Ridwan Abdullah (40), mengeluhkan kondisi jalan yang semakin parah. Pasalnya, kondisi jalan ini membuat warga semakin tak nyaman dan sangat terganggu.

”Jalan rusak sudah bertahun-tahun dan semakin parah ketika hujan. Apalagi be­berapa hari ini hujan turun setiap hari dari pagi sampai malam. Yang jelas sangat menghambat, apalagi ini akses utama,” ujar Ridwan saat dijumpai Met­ropolitan, kemarin.

Melihat jalan rusak dan berlubang yang semakin parah tersebut, warga menaruh harapan kepada pemerintah setempat agar bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Sebab jika dibiarkan, risiko-risiko akibat jalan rusak tersebut lambat laun akan memutus roda kehidupan masyarakat sekitar.

”Pemerintah daerah maupun pusat mo­hon memperhatikan masalah jalan rusak ini. Sebab banyak risiko yang ditimbul­kan dari jalan rusak, salah satunya ke­celakaan motor,” pintanya.

Ridwan bersama warga lainnya kem­bali menagih upaya apa yang bakal dila­kukan pemerintah untuk mengatasi ma­salah tersebut. Pasalnya, jalan tersebut adalah akses utama bagi kendaraan-kendaraan industri di daerah Citeureup dan akses bagi wisatawan dari arah Ja­karta menuju kawasan wisata Sentul, Kecamatan Babakanmadang.

”Jalan ini jadi akses utama, soalnya di sini banyak industri dan tempat wisata. Jadi harus diperhatikan dan jangan terus dibiarkan. Jika pemerintah memang se­rius melayani masyarakat, masalah jalan rusak tidak mungkin dibiarkan seperti ini,” harapnya yang dialamatkan kepada pemerintah yang bertanggung jawab atas kerusakan jalan tersebut.

Senada dengan Ridwan, salah seorang sopir angkutan umum jurusan Citeureup-Babakanmadang, Rohendi (37), juga mengeluhkan kondisi serupa. ”Saya sudah hampir sepuluh tahun jadi sopir angkot, beberapa tahun ini sepanjang Jalan Pahla­wan semakin rusak. Jelas saya bersama sopir angkutan lainnya mengeluh karena tidak nyaman,” imbuh Rohendi.

(cr1/c/yok/run)

Tags

Terkini