SUKAMAKMUR - Untuk merasakan kemajuan transportasi, para pelajar di Kecamatan Sukamakmur harus lebih bersabar. Pasalnya, angkutan umum yang sempat diwacanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor higgga kini belum terealisasi. Akibatnya, banyak pelajar yang terpaksa jalan kaki ke sekolah.
Seperti dialami Nur Latifah (15), siswi SMP PGRI Sukamakmur. Ia mengaku tiap hari harus bangun lebih pagi untuk sekolah jalan kaki ribuan meter. Warga Kampung Ciheranglame, Desa Pabuaran ini mengaku sering terlambat ke sekolah karena kesiangan. “Kalau bangun jam 06:00 WIB, pasti saya terlambat masuk sekolah,” ujarnya. Ia pun berharap di desanya masuk transportasi umum karena sangat dibutuhkan.
Kepala Bidang Terminal dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor Dudi Rukmayadi menjelaskan, mereka telah mengkaji pengadaan trayek angkutan umun di Sukamakmur hingga Jonggol. Namun, rencana ini masih berproses. “Kami akan ke arah sana. Saat ini masih proses pengkajian dan koordinasi,” bebernya.
Ada tiga jenis pelayanan, Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Angkutan Perkotaan atau Desa. “AKAP domainnya di pemerintah pusat, AKDP di provinsi dan Angkutan Kota atau Desa di Kabupaten Bogor, namun tetap berkoordinasi dengan provinsi,” terangnya. Ditanya kepastian masuknya angkutan umum di Sukamakmur, Dudi belum dapat memprediksinya. “Mungkin 2018 ini masuk kendaraan umumnya,” pungkasnya.
(ps/yok/run)