bogor-timur

Jajanan Berbahaya ’Intai’ Pelajar Gunungputri

Kamis, 6 April 2017 | 09:44 WIB

GUNUNGPUTRI - Beredarnya jajanan yang ada di lingkungan sekolah membuat orang tua maupun guru khawatir. Sebab, banyak oknum pedagang yang sembarangan menjajakan dagangannya tanpa memperhatikan dampak jajanan tersebut pada anak-anak. Hal ini pun dirasakan para guru di SDN Nagrak 2. Wakil Kepala SDN Nagrak 2 mengatakan, pihaknya hanya bisa menyarankan pada wali murid agar selektif memilih jajanan bagi anaknya. Walaupun dirinya menyadari hal itu tak terlalu memberi dampak signifikan. “Masih banyak orang tua yang tak memahami masalah ini, ditambah banyak pedagang yang mangkal tak terkontrol,” katanya. Ia berharap Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bogor memberikan solusi. Di antaranya melakukan sosialisasi dan penindakan terhadap pedagang nakal yang menggunakan bahan berbahaya pada makanan yang dijualnya. “Jangankan tindakan, sosialisasi saja tak ada. Hanya polisi yang datang sosialisasi soal keamanan,” terangnya. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Sebab, pihak sekolah tak memiliki kewenangan menertibkan para pedagang tersebut. Apalagi banyak pedagang yang berasal dari warga sekitar. “Kalau kita yang menegur, takutnya nanti ribut,” bebernya. Saat dikonfirmasi, Kasi Perlindungan Konsumen Disperindag Kabupaten Bogor Jaya Sanirin mengungkapkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi soal jajanan sekolah mulai dari SD sampai SMP. “Kami rutin sosialisasi, hanya saja bergilir. Semoga anak-anak bisa mengerti jajanan yang mana saja yang layak konsumsi,” ungkapnya. Ia mengaku akan mengagendakan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tersebut. Ia pun mengimbau agar guru dapat berperan aktif memberi pemahaman pada murid untuk mengetahui jajanan yang layak dikonsumsi. “Apabila para pelajar menemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya, bisa melaporkan pada guru yang nantinya akan kami tindak lanjuti,” tandasnya. (shr/b/yok/run)

Tags

Terkini