GUNUNGPUTRI - Keberadaan tempat mangkal baru bagi para wanita pemuas nafsu pria hidung belang di luar pintu Tol Gunungputri, tepatnya di Kampung Pojok, Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, semakin meresahkan masyarakat sekitar. Padahal, lokasi mangkal para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang mencari mangsa, yakni para sopir truk maupun bus itu, tak jauh dari kantor Desa Gunungputri.
Hampir setiap pukul 22:00 WIB para PSK yang rata-rata berusia hampir 50 tahun atau biasa disebut wanita setengah tua (STW, red) itu sering nongkrong di pembatas jalan pintu tol pada malam hari.
Warga sekitar, Yanto (45) mengatakan, keberadaan PSK itu tadinya tak begitu banyak. Namun karena adanya pembiaran, akhirnya jumlah para PSK pun bertambah. “Mereka biasanya melakukan transaksi di bangunan dekat pinggiran Danau Gunungputri atau dibawa sopir tersebut. Tergantung kesepakatan kedua belah pihak saja,” katanya.
Sebagai warga setempat, ia meminta aparat terkait turun tangan menertibkan keberadaan para PSK atau sopir yang sudah mencoreng nama baik wilayahnya. “Kalau dibiarkan seperti ini, kami khawatir wilayah ini menjadi tempat lokalisasi seperti di Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi,” tandasnya.
(yok/run)