JONGGOL - Wajah pendidikan di Kabupaten Bogor kian tercoreng. Salah satunya ditandai banyaknya aksi premanisme yang dilakukan para pelajar. Mirisnya, hal ini pun ditiru Kepala SMPN 1 Jonggol yang membentak seorang guru SMK Taman Wisata Cileungsi saat mempromosikan sekolahnya di luar gerbang SMPN 1 Jonggol. Salah seorang guru SMK Taman Wisata Cileungsi Yance Loupatty mengatakan, saat dirinya sedang membagikan brosur di depan gerbang SMPN 1 Jonggol, dirinya mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Kepala SMPN tersebut, sampai-sampai menjadi tontonan siswa dan masyarakat sekitar. “Kepala sekolah itu membentak dan memarahi saya di depan umum. Padahal saat itu siswa sedang ramai karena baru keluar kelas. Saya pun jadi tontonan,” katanya.
Menurutnya, aksi tak pantas itu dilakukan karena kepala sekolah tersebut tak berkenan adanya promosi sekolah wisata pada siswanya. Padahal, para guru SMK Taman Wisata Cileungsi melakukan promosi di luar area sekolah. “Dia bilang kalau dalam radium satu kilometer itu wilayah kekuasaannya. Warga dan pengawas Ujian Nasional (UN) pun keluar untuk menonton saya yang sedang dimarahi,” tuturnya.
Ia menerangkan, padahal sesama guru harusnya bisa saling santun dan menghargai. Bukan malah menunjukkan premanismenya, apalagi di depan murid didiknya sendiri.
Rasa prihatin juga dirasakan Owner SMK Taman Wisata Mia Yulianti. Mia mengungkapkan, tindakan yang dilakukan Kepala SMPN 1 Jonggol itu sangat berbenturan dengan etika, sehingga dapat mencederai lembaga pendidikan formal. “Harusnya kepala sekolah negeri tak melakukan hal itu,” ungkapnya.
(yok/run)