JONGGOL - Sejak amblesnya Jembatan Cipamingkis, aktivitas warga Kecamatan Jonggol dan Cariu jadi terganggu. Pasalnya, pengguna jalan harus memutar arah menggunakan jalur alternatif untuk ke kecamatan lain di wilayah Timur Kabupaten Bogor tersebut.
Seorang warga Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol, Ade Komala, mengaku sudah mengadukan permasalahan ini ke kepala daerah saat Bupati Bogor Nurhayanti meninjau Jembatan Cipamingkis beberapa minggu lalu. Bahkan, Bupati pun berjanji segera memperbaiki ruas Jalan Weninggalih-Cibarusah, namun hingga kini belum terlihat adanya perbaikan. ”Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan diperbaiki,” kesalnya.
Ade menuturkan, warga berencana akan memblokir ruas jalan tersebut jika pemerintah daerah tidak segera memperbaiki jalan tersebut seperti yang dijanjikan. ”Kami sepakat jika sampai Minggu besok tidak juga diperbaiki, kami akan blokir,” ancam warga.
Menyikapi hal ini, Camat Jonggol Beben Suhendar membenarkan akan ada aksi pemblokiran jalan alternatif oleh warga Desa Weninggalih dan Sirnagalih. Aksi tersebut dipicu karena pemerintah daerah tak kunjung memperbaiki Jalan Alternatif Weninggalih-Cibarusah yang sempat dijanjikan bupati sekitar dua pekan lalu. ”Awalnya hanya jalan desa. Tetapi karena jembatan putus, jadi digunakan untuk jalur alternatif karena jaraknya pendek sekitar 2,9 kilometer,” terang Beben.
Ia melanjutkan, jalur alternatif tersebut kerap digunakan warga Kecamatan Jonggol, Cariu dan Tanjungsari untuk ke Kecamatan Cileungsi maupun Gunungputri. ”Memang ada jalur lain tapi jaraknya jauh, harus lewat Kabupaten Karawang,” kata dia.
Ia mengungkapkan, jalan ini juga sering dilalui truk sehingga jalan beton yang dibangun dari dana desa itu hancur dan kini berupa tanah. Bahkan, setiap kendaraan yang melintas kerap tergelincir di kubangan dan menyebabkan terjadinya kemacetan parah. ”Tadi siang ada truk boks terperosok. Macetnya panjang sekali, jadi sangat mengganggu aktivitas warga,” tandasnya.
(shr/a/yok/run)