SUKAMAKMUR - Pembangunan Jalur Puncak 2 yang digadang-gadang bakal menjadi alternatif pemecah kemacetan di Jalur Puncak 1, tampaknya hanya isapan jempol semata. Pasalnya, pembangunan Jalur Puncak 2 kini berhenti total. Sudah hampir lima tahun, proyek tersebut berhenti total. Alhasil, proyek Jalur Puncak 2 kini kondisinya sangat mengenaskan.
Camat Sukamakmur Zainal Ashari mengatakan, wilayah Kecamatan Sukamakmur adalah wilayah yang paling luas dilewati proyek Jalur Puncak 2. Karenanya jika proyek yang sudah berjalan dan sekarang terhenti, sangat disayangkan. "Proyek Jalur Puncak 2 adalah satu-satunya proyek jalan yang tanahnya tidak beli. Lahannya mendapatkan hibah dari masyarakat dan pengusaha. Masyarakat dan pengusaha sudah sepakat dan baik hati, tinggal pemerintah yang harus lebih serius,” ujarnya kepada Metropolitan, kemarin.
Zainal, sapaannya, mengaku saat ini tengah menjaga jangan sampai apa yang sudah dihibahkan masyarakat dan pengusaha untuk lahan jalan Jalur Puncak 2 diambil lagi pemiliknya karena ketidakjelasan dan keseriusan pemerintah dalam membangun jalan tersebut. “Sayang, padahal jika jalan tersebut jadi maka perekonomian masyarakat akan terangkat pula,” ungkapnya. "Yang jelas, masyarakat Sukamakmur selalu menanyakan kepada saya kapan jalan tersebut dibangun. Saya hanya dapat menyampaikan keluhan mereka ke atasan saya,” tuturnya.
Hal senada diamini Camat Babakanmadang Yudi Santosa. Ia menyayangkan terbengkalainya pembangunan Jalur Puncak 2. Bahkan sudah lima tahun proyek jalan tersebut terhenti. "Jika saja Jalur Puncak 2 ini sudah bisa dilalui, maka jika ada penutupan jalan di Jalur Puncak 1, pengendara bisa lewat sini dan aktivitas tetap berjalan dan roda perekonomian berjalan. Jalur Puncak 2 ini kan didesain untuk mengurangi kemacetan di Jalur Puncak 1,” katanya.
“Saya kurang paham kenapa bisa terbengkalai, padahal Jalur Puncak 2 ini dibangun dengan lahan yang tidak beli, lahan hibah dari masyarakat dan pengusaha. Saya dan masyarakat berharap Jalur Puncak 2 ini proyeknya kembali dilanjutkan. Sayang kan jika terbengkalai. Lihat saja sekarang kondisinya, semakin hancur karena tidak terawat,” pungkasnya.
(tri/b/sal/run)