CITEUREUP - Warga Kampung Bojongengsel, RT 01/08, Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, dikejutkan dengan aksi nekat Acep Saepudin yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Saksi mata, Kasirih (46), mengatakan bahwa sekitar pukul 18:30 WIB dirinya hendak mengantarkan makan malam untuk korban. Sesampainya di rumah, ia melihat pintu dalam keadaan terbuka lebar namun kondisi rumah gelap. Kemudian ia pulang untuk mengambil lampu emergency dengan maksud menghidupkan lampu bagian dalam rumah korban. Saat masuk, ia melihat ada bayangan menggantung dalam rumah.
"Saya kaget, seketika itu juga saya langsung mendatangi rumah kakak korban bernama Ayoh. Kemudian saya dan Ayoh langsung mengecek dalam rumah. Kemudian saat lampu rumah dinyalakan, terlihat posisi korban sudah menggantung di kayu yang menyangga asbes pada rumah tersebut menggunakan tali nilon ukuran 5 mm warna kuning. Kemudian jenazah korban diturunkan warga sekitar untuk dibersihkan pihak keluarga. Setelah itu warga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian,” jelasnya kepada Metropolitan, kemarin.
Panit Reskrim Polsek Citeureup Iptu Suherman membenarkan adanya orang gantung diri. Ia diduga mengalami gangguan jiwa. "Korban bunuh diri Acep Saepudin warga Kampung Bojongengsel, RT 01/08, Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup. Korban diketahui menderita ganngguan jiwa sejak enam bulan lalu. Saat kejadian, korban tinggal sendiri di rumah tersebut, sedangkan anak dan istrinya sudah pisah rumah,” ungkapnya.
Terakhir kali korban terlihat sekitar pukul 17:30 WIB. Saat itu korban sempat mengamuk dan membawa sajam. Saat dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan luka lain bekas kekerasan selain bekas jeratan gantung diri. “Ada beberapa saksi yang melihat dan sudah kita minta keterangannya.
Karena keluarga menolak dilakukan autopsi maka korban langsung dimakamkan malam itu juga,” pungkasnya.
(tri/b/sal/run)