SUKAMAKMUR - Ditutupnya jalur Puncak Bogor akibat bencana longsor 5 Februari lalu, membuat proyek poros tengah timur (PTT) atau jalur Puncak II sepanjang 60 kilometer yang membentang dari Sentul, Babakanmadang hingga Cipanas, Cianjur dilirik lagi.
Meski sudah tiga tahun atau tepatnya sejak 2015 proyek tersebut mangkrak, namun sebagian warga masih tetap berharap, terutama warga Sukamakmur agar proyek tersebut dilanjutkan.
Camat Sukamakmur Zaenal Ashari mengatakan, masyarakat Sukamakmur ingin sesegera mungkin puncak II dapat terbangun. Terbukti sejak 2016 sebagian besar warga telah menghibahkan tanahnya untuk percepatan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan.
“Bahkan proses hibah udah ditandatangani dan sudah diserahkan ke pemerintah daerah,” ujarnya kepada wartawan, baru-baru ini.
Maklum saja, Sukamakmur merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bogor yang Indeks Pembangunan Manusia (IPM)-nya cukup rendah dibandingkan dengan kecamatan lain. Karenanya dengan hadirnya jalur tersebut diharapkan bisa meningkatkan ekonomi warga.
“Masyarakat mendambakan dengan adanya Puncak II akan berpengaruh terutama dibidang ekonomi, pendidikan dan pembangunan,” ucapnya.
Terlebih dari hitung-hitungan pihaknya, bidang ekonomi yang paling akan berdampak. Sebab, ditunjang dengan adanya kawasan wisata. Seperti wisata Curug Cipamingkis, Ciherang dan Rawa Gede.
“Sekarang saja kunjungan wisatawan ke Sukamakmur sudah cukup banyak. Jadi dengan adanya jalur tersebut pasti akan lebih mendongkrak lagi kunjungan wisata,” ucapnya.
(pj/sal)