SUKAMAKMUR- Jalan Raya Sukamakmur yang ramai dilintasi, sering memakan korban jiwa. Terlebih, kerusakan jalan ini terjadi lantaran kualitas jalan dan banyaknya truk kelebihan muatan melintas. Masyarakat menilai banyak para pemborong jalan hanya sekedar mengambil keuntungan dari proyeknya, sehingga banyak jalan yang rusak dan berlubang.
Roni (19) warga Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamkmur mengungkapkan, jalan di wilayahnya hanya sekedar ditembal sulam. Dan itu pun terkesan asal-asalan, sehingga gampang berlubang kembali ketika hujan tiba.
“Jalan ini sebelum lebaran mulus, tapi sekarang rusak lagi,” ujar Roni
Menurutnya, semua itu bisa dicek dilapangan ketika pihak pemborong melakukan tambal sulam jalan dengan asal-asalan.
“Kayanya cuma mau mengambil untung saja deh,” bebernya.
Hal senada dikatakan, Abdul Somad (41) warga Desa Cibadak menjelaskan, proyek pembangunan jalan diwilayahnya ini terkesan dijadikan lahan bisnis kotor oleh para kontraktor.
“Jalan rusak seperti menjadi proyek abadi, sebabnya setelah perbaikan tambal sulam bertahan 1 bulan,” ungkap Abdul.
Ia berharap, dengan adanya pemimpin baru nanti yang tidak terkait korupsi, bisa tegas terhadap jajarannya untuk memperbaiki jalan di Kabupaten Bogor.(tri/b/yok)