RUMPIN - Sejumlah warga Kampung Leuwibatu, RT 03/02, Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, terpaksa mencuci pakaian dan minum air kotor. Air itu berasal dari Kali Citempuhan yang diduga tercemar limbah kotoran ayam.
Anggota Satgas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kecamatan Rumpin, Oling, sudah turun ke lokasi. Ia mengatakan, pencemaran kali ini dilaporkan warga sekitar ke kecamatan dan DLH, namun belum ada penanganannya. ”Sebelumnya warga tidak setuju kalau limbah ternak itu dibuang ke kali. Mereka (warga, red) minta ternak itu punya pengelolaan atau penampungan limbah kotoran ayam,” kata Oling kepada Metropolitan, kemarin.
Oling mengaku sudah berkoordinasi dengan peternak ayam. Namun, manajemen peternakan itu merasa tidak bersalah. Padahal, pihaknya hanya menindaklanjuti keluhan warga Kampung Leuwibatu. “Saya sudah mendapatkan laporan dari warga adanya pencemaran kali yang menimbulkan dampak penyakit gatal-gatal,” katanya.
Selain mencuci, sambung dia, warga sekitar juga memanfaatkannya untuk minum. ”Warga yang memanfaatkan kali ada yang punya sumur sendiri, ada yang tidak punya. Jadi, air kali itu ada yang digunakan untuk minum juga,” katanya.
Sementara itu, staf Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Rumpin, Nurul Ahyar, mengaku belum menerima laporan pencemaran kali. Namun, pihaknya akan mengkroscek ke lapangan.
“Kami di ekbang dan trantib pasti mengambil langkah kroscek lapangan, setelah adanya laporan dari desa maupun warga. Apalagi, kalau ada bukti dari Dinas Kesehatan adanya warga yang terkena dampak limbah tersebut,” pungkasnya. (sir/c/els/py)