BABAKANMADANG - Pemkab Bogor, PDAM Tirta Kahuripan dan PT Sentul City Tbk, terus mengadakan rapat peralihan aset jaringan pipa air. Itu setelah Bupati Bogor Ade Yasin menerbitkan surat pemberhentian izin Sistem Pengelolaan Air Mineral (SPAM) Sentul City, awal Agustus lalu.
Juru bicara PT Sentul City Tbk Alfian Mujani mengatakan hingga saat ini sudah dua kali pihaknya melakukan rapat peralihan aset jaringan pipa air, administrasi maupun hutang piutang. Menurutnya butuh waktu tidak sebentar untuk menyelesaikan persoalan ini. ”Kalau saya menilai butuh waktu setidaknya dua tahun apabila PDAM Tirta Kahuripan maupun Pemkab Bogor mau mengambil alih aset jaringan pipa air milik kami,” kata Alfian.
Untuk mengambil alih jaringan pipa air unit Cibimbin maupun di luar siteplan Kompleks Perumahan Sentul City, pihaknya meminta Pemkab Bogor ataupun PDAM Tirta Kahuripan menebus nilai investasi yang telah ’ditanam’ oleh PT Sentul City Tbk ataupun anak perusahaanmya PT Sukaputra Graha Cemerlang.
”Karena butuh uang Rp58 miliar hingga Rp200 miliar untuk mengambil alih jaringan pipa air milik kami, makanya butuh persetujuan DPRD Kabupaten Bogor terlebih dulu. Paling mungkin ini akan dibuat sistem kerja sama dulu setelah masa transisi satu tahun sejak Minggu (1/9),” terangnya.
Alfian menjelaskan akan ada kendala dari para wakil rakyat apabila Pemkab Bogor mengajukan proposal penyertaan modal PDAM Tirta Kahuripan untuk menebus pelayanan air untuk warga kompleks perumahan Sentul City.
”Anggota DPRD Kabupaten Bogor pasti ada yang protes apabila prasarana sarana utilitas (PSU) dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) karena warga Sentul City adalah orang-orang mampu, sementara masyarakat yang kurang mampu seperti di Parungpanjang, Ciseeng, Parung, Gunungsindur, Rumpin dan lainnya banyak yang belum terlayani kebutuhan airnya,” jelas Alfian.
Ia melanjutkan dirinya sangsi apabila PDAM Tirta Kahuripan sanggup mengelola SPAM Sentul City. Terlebih pihaknya akan membangun lagi apartemen. ”Saya rasa mereka tidak sanggup membangun infrastruktur airnya apabila proyek apartemen empat tower itu terbangun. Ini pasti kami lagi yang akan bangun karena nilai investasinya bisa puluhan miliar rupiah. Jadi kalau kami yang membiayai lalu buat apa SPAM-nya kami serahkan ke pihak PDAM Tirta Kahuripan,” lanjutnya. (ink/els/py)