METROPOLITAN - CILEUNGSI  Kesadaran masyarakat tentang kebersihan tampaknya masih jauh dari harapan. Seperti yang terlihat di jalan Kampung Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi dimana banyak ruas jalan kerap menjadi tempat pembuangan sampah (TPS) dadakan. Salah seorang warga Dayeuh, Ferdi (26) mengatakan, terdapat beberapa titik TPS di sepanjang jalan tersebut dan banyak sampah yang sudah menggunung. Hal ini mengganggu kebersihan jalan dan mengakibatkan bau. “Tidak jarang pengendara motor yang melintas kerap membuang sampah sembarangan di lokasi tersebut. Belum diketahui siapa pertamakali menjadikan ruas jalan itu sebagai TPS. Kalau pas masuk perbatasan desa yang menuju ke arah Kertajati sudah banyak sampah di pinggir jalan. Apalagi kalau turun hujan membuat jalan jadi kotor dan bau,” terangnya. Sementara itu, Sekertaris Desa Dayeuh, Nazmudin mengatakan, pihaknya kesulitan untuk mencegah masyarakat agar tidak membuang sampah ke jalan tersebut. Pasalnya, pembuang sampah tidak hanya berasal dari Desa Dayeuh saja, melainkan dari pengendara motor yang tidak tahu dari mana asalnya yang sengaja melintas hanya untuk membuang sampah. "Kita juga sudah berupaya dengan di tempelkannnya plang larangan buang sampah dan membakar tumpukan smpah itu. Namun karena tidak adanya kesadaran masyarakat hal itu malah disepelekan dan bukannya berkurang saat ini sampah malah makin menumpuk," katanya. Pria yang akrab disapa Nanad ini, mengaku bisa saja membangun TPS di Desa Dayeuh, namun karena terkendala lahan hal itu tidak bisa dilakukan. "Kita bisa saja anggarkan untuk membangun TPS, tapi lahannya yang belum ada. Kalau pakai lahan orang lain mana mungkin mau tanahnya dijadikan tempat sampah," jelasnya. Hal senada juga disampaikan Camat Cileungsi, Zaenal Ashari. Menurut dia, masalah sampah di Cileungsi memang sudah menjadi program Kecamatan Cileungsi bebas dari sampah. Namun lagi-lagi semua itu terganjal di anggaran dan membutuhkan waktu yang lama. "Nanti akan kita bersihkan semua sampah yang menumpuk di Cileungsi, namun semua juga butuh proses ga semudah membalikan telapak tangan. Kita akan kordinasikan dulu dengan dinas terkait baru kita eksen," tutup Zaenal. (zis/b/els)