METROPOLITAN – Longsornya area pertambangan milik PT Bogor Mineral hingga menutup akses jalan Transyogi di Desa Girijaya, Kecamatan Sukamakmur mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat. Namun hingga kini, penanganan ruas jalan yang putus itu masih belum terlihat. Akibatnya, ruas jalan belum bisa dilewati kendaraan besar. Bahkan, warga harus melintas bergantian agar bisa lewat lantaran sempitnya ruas jalan. Kondisi tersebut pun menjadi perhatian khusus Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Barat, Ricky Kurniawan. Menurutnya, PT Bogor Mineral harus bertanggung jawab terkait putusnya ruas jalan transyogi tersebut. Hal itu karena usaha tambang yang dilaksanakan perusahaan menjadi pemicu terjadinya longsor. “Saya sudah laporkan hal ini ke ESDM Jawa Barat. Saya meminta agar Bogor Mineral bertanggung jawab terkait longsor ini. Apalagi longsor sudah mengganggu aktivitas sosial dan perekonomian masyarakat,” kata Ricky kepada Metropolitan, kemarin. Meski sudah mengantongi izin bukan berarti Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak bisa mengevaluasi proses pertambangan yang dilaksanakan PT Bogor Mineral. Jika nanti ditemukan terjadinya pelanggaran yang mengakibatkan terjadinya longsor, bukan tidak mungkin izin tambang PT Bogor Mineral akan dibekukan. “Ini akan menjadi perhatian serius dari ESDM. Saya sudah mendesak ESDM segera mengevaluasi proses tambang yang dilakukan Bogor Mineral,” tandasnya. (hin/els/py)