bogor-timur

Dewan Desak ESDM Evaluasi Tambang Bogor Mineral

Senin, 30 Maret 2020 | 12:00 WIB

METROPOLITAN – Longs­ornya area pertambangan mi­lik PT Bogor Mineral hingga menutup akses jalan Trans­yogi di Desa Girijaya, Kecama­tan Sukamakmur mengakibat­kan terganggunya aktivitas masyarakat. Namun hingga kini, penanganan ruas jalan yang putus itu masih belum terlihat. Akibatnya, ruas jalan belum bisa dilewati kendaraan besar. Bahkan, warga harus melintas bergantian agar bisa lewat lantaran sempitnya ruas jalan. Kondisi tersebut pun men­jadi perhatian khusus Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Barat, Ricky Kurniawan. Menurutnya, PT Bogor Mine­ral harus bertanggung jawab terkait putusnya ruas jalan transyogi tersebut. Hal itu ka­rena usaha tambang yang dilaksanakan perusahaan menjadi pemicu terjadinya longsor. “Saya sudah laporkan hal ini ke ESDM Jawa Barat. Saya meminta agar Bogor Mi­neral bertanggung jawab ter­kait longsor ini. Apalagi long­sor sudah mengganggu akti­vitas sosial dan perekonomian masyarakat,” kata Ricky ke­pada Metropolitan, kemarin. Meski sudah mengantongi izin bukan berarti Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak bisa mengevaluasi proses per­tambangan yang dilaksanakan PT Bogor Mineral. Jika nanti ditemukan terjadinya pelang­garan yang mengakibatkan terjadinya longsor, bukan tidak mungkin izin tambang PT Bogor Mineral akan dibekukan. “Ini akan menjadi perhatian serius dari ESDM. Saya sudah mendesak ESDM segera meng­evaluasi proses tambang yang dilakukan Bogor Mineral,” tandasnya. (hin/els/py)

Tags

Terkini