METROPOLITAN - Pelaku penyebar hoaks 13 pedagang di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, positif Covid-19 bakal dipolisikan. Pelaku pun diminta mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kepala Pasar Cileungsi, Mulyadi, menuturkan, kabar hoaks ini sangat merugikan. “Senin, kita lanjutkan bikin laporan ke polisi,” katanya. Untuk membuat suasana pasar kondusif, Pasar Cileungsi melakukan berbagai cara. Salah satunya seperti melakukan counter dengan berita yang benar. “Maksimalkan penerapan protokol pencegahan Covid-19 di pasar dan kompak dengan pedagang untuk menepis kabar hoaks,” terangnya. Staf Pasar Cileungsi, Bayu, menambahkan, pihak Pasar Cileungsi akan melaporkan pelaku penyebar hoaks ke polisi. “Kita akan buat laporan ke Polsek Cileungsi. Jika tidak ditanggapi, kita akan laporkan ke Polres Bogor,” ujarnya. Bayu menambahkan, pada Jumat (15/5) mereka sudah mendatangi Polsek Cileungsi. “Jumat saya sama kepala pasar sudah ke polsek buat laporan. Cuma bagiannya lagi nggak ada di tempat. Paling selambat-lambatnya hari Senin buat laporan lagi. Kalau memang dari polsek tidak ada tanggapan, baru kita ke polres,” paparnya. Menurutnya, informasi hoaks tersebut membuat gaduh Pasar Cileungsi, sehingga mereka meminta pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sebelumnya, media sosial dan grup WhatsApp dihebohkan dengan kabar pengunjung dan pedagang di Pasar Cileungsi terkonfirmasi positif Covid-19. Tak tanggung-tanggung, narasi yang disebarkan mencatat ada 13 yang positif corona di lingkungan Pasar Cileungsi. Kabar tersebut langsung dibantah Direktur Utama PD Pasar Tohaga, Haris Setiawan. Ia memastikam bahwa kabar tersebut hoaks. Sebab, tak ada pengunjung maupun pedagang di Pasar Cileungsi yang sudah positif Covid-19. Menurutnya, pada Jumat (15/5) berlangsung pemeriksaan dari petugas kesehatan Puskesmas Cileungsi bekerja sama dengan Gugus Covid TK Kecamatan Cileungsi. Petugas kesehatan juga memeriksa para pedagang dan pengunjung. (all/rb/els/py)