bogor-timur

Usung Kemandirian Ekonomi, Diisi Mantan Demonstran Mahasiswa

Senin, 8 Juni 2020 | 10:07 WIB

Sejumlah mantan demonstran mahasiswa mendeklarasikan berdirinya Simpul Indonesia (SI) di Gununggeulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, belum lama ini. Perkumpulan ini mengusung kemandirian ekonomi politik dan hukum. SALAH satu Presidium Sim­pul Indonesia, Azwar Muham­mad, mengatakan, pendirian Simpul Indonesia dilandasi semangat bersama mantan demonstran mahasiswa yang kini menjadi penggerak eko­nomi di berbagai sektor ke­hidupan, panggung politik dan hukum untuk berkontri­busi positif dalam melakukan perbaikan kondisi kehidupan bangsa. Sementara itu, presidium lainnya, Sahrul Effendi Da­sopang, mengatakan, perkum­pulan ini berdiri karena meng­inginkan regenerasi kepemim­pinan berkelanjutan yang tetap akomodatif pada aspi­rasi masyarakat dari seluruh elemen kebangsaan. Regene­rasi kepemimpinan menjadi isu yang tak dapat dihindari sebagai sebuah realitas ke­hidupan masyarakat. ”Isu politik tidak bisa dihin­dari khususnya soal regene­rasi kepemimpinan. Namun isu politik bukan menjadi fokus kami di SI. Kami justru fokus mempromosikan para pelaku usaha di berbagai bi­dang dari seluruh Indonesia. Di wilayah timur ada banyak mantan demonstran dari un­sur mahasiswa yang kini ber­bisnis dengan keahlian dan jaringan pasarnya masing-masing. Ini yang kami satukan karena telah menjadi simpul tersendiri,” tutur Sahrul. Presidium SI lainnya, Nurul Atiq Tadjudin, menegaskan, pelaku dan penggerak nadi kehidupan baik ekonomi, politik dan hukum yang telah memiliki simpul tersebut kini disimpulkan menjadi satu simpul yakni SI. ”Simpul-simpul itu selama ini berserakan, meski tetap menjaga jalinan silaturahmi baik secara pribadi maupun lewat organisasi profesi dan asosiasi usaha. Untuk itu, kami merajut simpul-simpul tersebut menjadi SI dengan moto berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, jaya bersama-sama,” tegas Atiq. Mantan Demonstran Ja­karta, Herry Setiawan, men­gatakan, simpul-simpul di seluruh Indonesia telah so­lid menyatakan tekad mendo­rong seluruh potensi mantan demonstran mahasiswa ma­suk ke elemen eksekutif, yudikatif, legislatif dan peng­gerak ekonomi lainnya untuk bahu-membahu menuju masyarakat yang diridhai Allah SWT. ”Masyarakat yang diridhai Allah SWT adalah suatu tatanan masyarakat yang dilandasi nilai-nilai kehidupan Islam dalam ber­bagai bidang kehidupan, seperti masyarakat Madinah yang sudah pernah didirikan Rasulullah SAW,” tandasnya. (akr/els/py)

Tags

Terkini