METROPOLITAN – Meski masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor terjadi kerumunan. Seperti yang terjadi di kolong flyover Pasar Cileungsi pada Jumat (5/6), baik pedagang maupun pembeli tidak terlihat menerapkan aturan jaga jarak dalam proses transaksi jual-beli. Kebanyakan PKL yang berjualan di area tersebut adalah pedagang sayuran dan buah-buahan. Banyak PKL yang tidak memakai masker. Sebagian memakai masker tapi tidak dikenakan dengan baik. Padahal, Pasar Cileungsi merupakan salah satu klaster penyebaran virus corona. Pengunjung yang datang juga ada yang tidak bermasker. Sebagian memakai masker, tapi tidak dipakai dengan benar. Meski begitu, ada pula calon pembeli yang memakai masker dengan semestinya. Menanggapi hal itu, Bupati Bogor, Ade Yasin, berjanji PKL tersebut akan kembali ditertibkan. ”Iya, setiap waktu kita tertibkan. Karena itu bukan areanya (PKL) untuk berdagang,” katanya. Seperti diketahui, Pemkab Bogor melakukan PSBB parsial atau proporsional sampai 2 Juli karena ada 23 desa/kelurahan di Kabupaten Bogor yang masih harus diawasi secara ketat. Sebab, 23 desa/kelurahan itu berdekatan dengan Jakarta, Depok dan Bekasi. Beberapa desa itu ada di Cibinong, Gunungputri, Cileungsi, Bojonggede, juga di Kemang. “Ini barangkali yang harus kita patuhi. Jadi, kita harus tetap dengan kebiasaan memakai masker dan tetap menjaga jarak,” katanya. (dtk/els/py)